11 Desa di Sumenep Kering Kritis

kering kritis, sumenep, 11 desa, nusantaranews, nusantara news
Suasana di Desa Montornah saat mendapatakan bantuan air bersih dari BPBD Sumenep. (Foto: M Mahdi/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Sebanyak 11 Desa di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur dinyatakan kering kritis, karena jarak sumber air dengan pemukiman warga mencapai 3 kilo meter. Sedangkan 19 desa lainnya dinyatakan kering langka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi mengatakan 11 desa dinyatakan kering kritis karena jarak sumber air dengan pemukiman warga mencapai 3 kilo meter. Sedangkan 19 desa masuk kering langka pada Senin (5/8/2019).

“11 desa kering kritis dan 19 desa kering langka,” terangnya.

Lebih lanjut Rahman mejelaskan, suatu daerah bisa disebut kering kritis apabila jarak sumber air dengan pemukiman warga mencapai 3 kilo meter. Kering langka jika jarak sumber air dengan pemukiman warga berada di kisaran 500.

Sementata jika di bawah itu, antara 100 sampai 500 meter disebut kering terbatas. Dari 30 desa yang terdampak kekeringan baru 24 desa yang mengajukan permintaan droping air bersih.

Suasana di Desa Montornah saat mendapatakan bantuan air bersih dari BPBD Sumenep. (Foto: M Mahdi/NUSANTARANEWS.CO)

“Dari 24 desa yang meminta droping permintaan air bersih tidak sepenuhnya terpenuhi,” terangnya.

Rahman menjelaskan, belum semua desa yang mengajukan dilakukan droping air bersih. Droping air bersih dilakukan skala prioritas. Karena menyesuaikan dengan armada yang di miliki oleh BPBD.

“Droping air bersih ke desa, disesuaikan dengan jumlah armada,” ucapnya.

Desa yang sudah mendapatkan droping air bersih salah satunya Desa Montornah Kecamatan Pasongsongan.

Pewarta: M. Mahdi
Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version