Inspirasi

100 Pemuda ICHYEP 2016 Mengenal Sejarah Islam di Ningxia Tiongkok

NUSANTARANEWS.CO – Sebanyak 100 pemuda Indonesia dalam pertukaran pemuda Indonesia China Youth Exchange Program (ICHYEP) 2016 berkunjung ke Museum Ningxia, Sabtu (24/9) sore. Kunjungan ini merupakan salah satu agenda dalam rangka mengenal sejarah perjalanan muslim atau sejarah islam dan dinasti di Ningxia Tiongkok.

Dilaporkan laman Kemenpora, 100 Rombongan berdecak kagum dengan pemandangan baru yang mereka lihat saat tiba d kota Ningxia. Pertama kali tiba di Bandara Yinchuan mereka melihat beberapa orang menggenakan baju muslim dan kopiah putih.

Dengan senyum ramah mereka menyapa rombongan dari Indonesia. Pemandangan berbeda pun terlihat selama perjalanan menuju museum, bangunan-bangunan berarsitektur masjid dan beberapa rumah atau toko bertuliskan arab terlihat menjulang tinggi dan banyak dijumpai.

Menurut data yang dilansir Kemenpora, sebagaian besar pemeluk agama islam di Ningxia berasal dari suku Hui yang merupakan hasil asimilasi dan merupakan keturunan dari suku Han dengan bangsa Persia dan Arab sejak zaman Dinasti Tang. Sekitar abad ke-7, para pedagang Persia dan Arab mulai memenuhi kantung-kantung perdagangan Tiongkok.

Mereka disebutkan datang melalui Jalan Sutra dan biasanya menetap di Chang’an dan sekitarnya. Sedangkan yang datang melalui jalan laut menetap di daerah Quanzhou dan Zhangzhou di pesisir Fujian. Mereka inilah kemudian berasimilasi dengan suku Han dan menurunkan suku Hui yang sekarang tersebar di seluruh Tiongkok ini.

“Suku Hui adalah salah satu suku dari lima suku terbesar di Republik Rakyat Tiongkok. Suku ini memeluk agama Islam dan tersebar di hampir seluruh provinsi di Tiongkok, namun terkonsentrasi di Ningxia, Hainan, Gansu, Yunnan dan Qinghai. Ningxia sendiri adalah daerah otonomi bagi suku muslim Hui,” kata Ning yang menjadi salah satu pemandu di grup satu ICHYEP 2016.

Suku Hui, menurut keterangan Ning, mayoritas memeluk agama Islam dan memiliki 3 perayaan terpenting sepanjang tahun, yaitu Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi. Mesjid banyak dibangun dan menjadi pusat tempat beribadah, berinteraksi dan bermasyarakat di kalangan Suku Hui.

“Selain untuk tempat beribadah, mesjid-mesjid digunakan untuk tempat menyebarkan dan mendalami agama Islam yang mereka anut. Tata kehidupan Suku Hui sungguh menjunjung tinggi nilai-nilai Islam,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kemitraan Luar Negeri Mirhan Tabrani mengatakan kunjungan ke Ningxia memang menjadi salah satu agenda untuk memberikan pengetahuan baru bagi peserta ICHYEP 2016 bahwa di Tiongkok ternyata ada daerah yang memiliki banyak orang muslim.

“Kita memang sengaja mengajak para peserta untuk ke Ningxia agar mereka mengetahui perjalanan islam dan umat muslim di negara Tiongkok. Saya harapkan para peserta bisa mengambil makna bahwa peerbedaan agama dalam suatu daerah itu indah,” kata Mirhan. (sel)

Related Posts

No Content Available