NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN 2017) warga Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Sumenep berkumpul di Stadion Gor A Yani. Mereka melakukan munajat mengharap ridha Allah dengan lantunan shalawat dan dzikir.
Sekitar 10 ribu warga NU Sumenep yang menyoritas mengenakan pakaian putih menjadi pemandangan tersendiri. Sebelum para santri melantunkan shalawat dan dzikir, semburat semangat dari wajah para santri terlihat saat pembacaan Ikrar Santri.
Pantauan Nusantaranwes.co di lokasi, dzikir dan shalawat menyelimuti upacara hari santri mengharapkan agar Indonesia dijauhkan dari kemungkaran dan kebatilan.
Sementara Ketua PCNU Sumenep Panji Taufiq menegaskan, warga nahdiyin, kaum santri harus menjadi kekuatan utama menjaga ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tanpa kaum santri, dengan sikapnya yang toleran, Panji mengklaim NKRI belum tentu eksis sampai saat ini.
“Mencintai agama mustahil berpijak di atas tanah air, maka dari itu Islam harus bersanding dengan sikap kebangsaan,” ujarnya, Minggu (22/10/2017).
Hari santri, lanjut dia, harus dijadikan momen untuk mengevaluasi sikap santri. Menurutnya harus santri berani mengatakan iya terhadap kebenaran, dan sanggup mengatakan tidak pada kebatilan.
“Santri harus menanambakan sikap kesantrian dimanapun berada, sehingga sikapnya dapat membawa pada kebaikan terhadap dirinya dan orang lain,” terangnya. (Mahdi)
Editor: Romandhon