Ekonomi
WEF Jadi Forum Milik Cina?
Published
1 year agoon

NUSANTARANEWS.CO – Sejak berubah nama dari Forum Manajemen Eropa menjadi Forum Ekonomi Dunia pada tahun 1987 silam, World Economic Forum (WEF) kini lebih fokus pada isu-isu ekonomi dan perdagangan global. Apalagi setelah dunia berkali-kali dihantam krisis ekonomi, termasuk pada tahun 2008 lalu, fokus diskusi WEF lebih condong mencari solusi dan pemecahan masalah ekonomi global yang terus merosot.
Bisa dibilang, dunia kini tengah berada di situasi batas. Di mana globalisasi gelombang kedua yang ditandai dengan industri sudah memasuki masa tuanya seiring dengan perubahan zaman dan kemajuan teknologi. Guna menciptakan stabilitas global, WEF tampil aktif dan agresif mengumpulkan sejumlah pemimpin dunia, pebisnis dan cendikiawan duduk bersama di Davos, Swiss guna merumuskan strategi baru untuk menata kembali tatanan dunia demi masa depan kehidupan umat manusia.
WEF harus diakui sebagai sebuah wadah alternatif untuk merumuskan masa depan dunia. Termasuk bidang paling sentral, yakni perekonomian. Meskipun hanya ruang berpendapat dan pandangan, tapi WEF punya andil besar menyumbangkan suara penting untuk mendorong pimpinan semua negara mengusahakan solusi-solusi bersama untuk menghadapi serentetan resiko dari perekonomian global.
Jadi, tak salah kalau dikatakan bahwa dunia harus berterimakasih kepada pendiri WEF, Klaus Martin Schwab, profesor bisnis kenamaan Swiss. Awal tahun adalah pertemuan rutinitas WEF bertempat di Resor Sky Davos, Swiss.
Tahun ini, sedikitnya 3.000 peserta bergumul di Davos. Mengusung tema Kepemimpinan Responsif dan Bertanggung Jawab, WEF kali ini menjanjikan solusi atas permasalahan ekonomi global yang sudah semakin tak menentu. Dan kali ini juga, Cina menjadi negara yang paling ditunggu-tunggu para peserta karena dinilai sebagai negara yang punya solusi jitu untuk menata kembali tatanan dunia baru. Apalagi China memang tengah disorot kiprahnya di kancah global setelah menggagas tentang globalisasi inklusif di tengah pertentangan masyarakat dunia terhadap globalisasi dan perdagangan bebas.
Gebrakan Cina memang patut ditunggu. Berambisi menjadi lokomotif perekonomian global, langkah negara Tirai Bambu dinilai banyak kalangan sudah tepat dalam menyikapi persoalan globalisasi dan perdagangan bebas (free trade).
Menurut Presiden China, Xi Jinping tema WEF tahun 2017 adalah kata kunci untuk mengidentifikasi situasi global saat ini sekaligus kunci untuk keluar dari permasalahan dunia. Melansir Xinhua, Xi menilai, sejak berdirinya status dan pengaruh WEF terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu karena menjunjung tinggi semangat inovasi , mempertahankan vitalitas dan mendorong untuk diskusi tentang isu-isu global yang umum.
Tak lupa Xi juga memuji kerjasama WEF dan Cina. “kita harus mengirim sinyal positif bersama-sama dan meningkatkan kepercayaan dalam proses globalisasi ekonomi,” seru Xi.
Sudah aktif sejak 1979, Xi menuturkan Cina berkomitmen kuat untuk memperbaiki keadaan dunia, dan prospek kerjasama harus positif. Penegasan Xi tentu tak lepas dari fakta bahwa selama 10 tahun terakhir China telah mendominasi keanggotaan WEF, dan unsur Cina sudah semakin menonjol di Davos. Bahkan, pada perhelatan WEF tahun ini, Xi menjadi presiden pertama yang hadir di Davos untuk memberikan pidato utama pada pembukaan pleno pertemuan.
Sementara di sisi lain, Klaus Martin Schwab dalam pidatonya menegaskan bahwa Xi punya gagasan dan rumus untuk memetakan perjalanan ekonomi global di masa depan. Sehingga, kata Schwab, WEF bersedia dengan senang hati memperkuat kemitraan dengan Cina. Tak ayal, pidato Xi menjadi pemberitaan hangat media di seluruh dunia.
Seperti dikatakan Schwab sebelum pidato Xi, “Dalam dunia yang ditandai dengan ketidakpastian dan volatilitas, dunia sedang mencari Cina,” klaim Schwab.
Setelah pertemuan nanti, Xi dan Schwab akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Reformasi dan Pembangunan Nasional Komisi China dan WEF. Lalu bagaimana dengan sikap Amerika Serikat yang masih teguh pada pendiriannya itu? Menarik kita tunggu perkembangan selanjutnya. (Sego/ER)
Komentar
You may like
Pilihan Politik Masyarakat Dipengaruhi Pemberitaan Media Seperti Pilpres 2014
CEO Don Adam Corp: Ke Depan Media Mainstream (Koran) akan Innlillahi
Cina Menentang Keras Kembalinya Pembentukan Kekuatan Militer Jepang Skala Penuh (Bag. 1)
Jepang Meluncurkan Brigade Reaksi Cepat Amfibi Untuk Menghadapi Ancaman Cina
Kamerad Xi Jinping Meretas Jalan Menjadi Pemimpin Cina Seumur Hidup
Menaker Ungkap Masuknya TKA ke Indonesia Melonjak dan Mayoritas dari Cina

Rijsttafel, Budaya Makan Nusantara Paling Mewah Era Kolonial

Sekar Telkom Nilai Program CSR Telkom Tidak Diskriminatif

TNI AL Nunukan Amankan Kapal Vietnam dan 4 Kapal Filipina

Penjelasan Lengkap Menteri Hanif Soal Perpres Tenaga Kerja Asing

Anggota MPR RI Minta Warga Ponorogo Pertebal Rasa Cinta Tanah Air dan Nasionalisme Kebangsaan

Kopi Gayo Aceh Jadi Primadona Pada Pameran Kopi Dunia di Seattle

Suguhan Nuansa Majapahit Kuno Tampak Sangat Kental di Jiwanggo Resto Yogyakarta

41 Hari Menulis Kiamat

Rindu yang Gugur dalam Segala KeperkasaanNya

Soal Puisi Kontroversial Sukmawati, Gus Sholah Sebut “Adzan” yang Jadi Masalah

Terbitkan Perpres No 20 Tahun 2018, Presiden Dinilai Panik

Terkait Pembelian Sukhoi, Rusia Mengucapkan Terima Kasih Kepada Indonesia Yang Berani Menghadapi Tekanan Amerika

Helikopter Tempur AH-64 Apache Berguguran Dalam Perang Yaman

Sejumlah Negara Kerahkan Peralatan Perang ke Suriah, Termasuk Tiongkok

Wantimpres Jadi Komisaris Lippo, BPS: Ada Apa?

Wakil Ketua DPR Ungkap Elite Goblok dan Bermental Maling yang Dimaksud Prabowo

Selalu Dituduh PKI, Jokowi Sebut PCNU Solo Punya Data Lengkap Tentang Profil Dirinya

AS, Inggris dan Perancis Telah Memulai Perang Dunia Ketiga

Ahok Pamer Desain Pengembangan Makam Mbah Priok

Bercocok Tanam di Dasar Laut? Ini dia pertanian masa depan

Trotoar dan Wajah Mantan Pabrik Kina Kota Bandung Bikin Susah Move-on

Mengintip Rahasia Donald Trump Lewat Kuas Seorang Kartunis

Koramil 0804/05 Poncol Bahu Membahu Dengan Masyarakat Benahi Pelengsengan

Ini Kondisi Kapal Zahro Express yang Terbakar

Peribadatan Natal di Jember Mendapat Pengamanan Total Dari Kodim 0824 dan Polres Jember

Kirab Budaya Dinsos Jogja Berlangsung Meriah
