Puisi

Wanita Tua di Balik Payung Hitam – Puisi Tedy Ndarung

Ernst Ludwig Kirchner Mädchen unter Japanschirm (Girl under a Japanese Umbrella), 1909, Oil on canvas, 92 × 80 cm/ by Erich Lessing / Art Resource, New York | curatormagazine.com
Ernst Ludwig Kirchner Mädchen unter Japanschirm (Girl under a Japanese Umbrella), 1909, Oil on canvas, 92 × 80 cm/ by Erich Lessing / Art Resource, New York | curatormagazine.com

Wanita Tua di Balik Payung Hitam

Aku tahu hiruk pikuk kabut pekat itu
membangunkan samudera yang telah lama merantau dalam tidur
juga awan gelap yang erat memeluk petir menjadi guntur itu
hanya ingin membalikan posisi riak gelombang laut
yang sebelumnya pelan-pelan ke tepi dan mengecup kening karang
menjadi raja di atas gunung dan lembah sunyi
biarkan saja ribuan panah prajurit surga menerka
wanita siapa di balik payung hitam itu
aku pantang menyerah
tak sedekah celah pun aku berikan
sekali-sekali kau lirik lewat angin selatan
dengan gaya klasik kuserong ujung payung itu
dari utara kau menyelusup masuk
aku tetap berdendang di atas nada-nada yang kau pasang
di antara gimbalnya butir hujan
kau lelah dan harus terbenam di barat
enggan beringut kala pagi memanggil
di bawah laut penuh penyesalan
kau dongengkan kepada cucumu
mungkinkah mereka tersenyum?

Bunga Kesayangan

Bunga kesayangan
Teratai. Kembang mekar
layu di atas kursi
memandang kawanan yang masih setia menyelimuti laut kita
laut luka punah rasa cinta
turut berduka cita
untuk negara persatuan
namun tidak pernah bersatu
akankah tembang kenangan masih dijaga
membasuh perih perjuangan dulu
bukan baku lawan melulu

Maumere, 2017

Tedy Ndarung & Dimas Pangkur adalah Mahasiswa STFK Ledalero

Baca Juga:

Simak di sini: Puisi Indonesia

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 124