Budaya / SeniPuisi

Wahai, Pemimpin Bangsaku – Puisi Jose Rizal Manua

WAHAI, PEMIMPIN BANGSAKU

Wahai, Pemimpin bangsaku
Tanpa keadilan
Perdamaian tidak akan tercipta
Tanpa perdamaian
Kita tidak akan bisa membangun negara

Rakyat bukan perahu di atas gelombang
Yang terus-menerus terombang-ambing
Di tengah ancaman badai dan topan
Kehidupan. Karenanya
Rakyat harus diajak bahu-membahu;
Membangun dunia yang adil
Membangun dunia yang lebih maju
Membangun dunia yang lebih sejahtera

Sejarah telah mencatat
Melalui semangat persatuan dan kesatuan
Yang didorong oleh
Perasaan senasib sepenanggungan
Bangsa Indonesia telah berjuang
Dalam merebut dan mempertahankan
Kemerdekaannya
Sehingga menjadi bangsa yang berdaulat

Para kusuma bangsa
Telah memberi arah yang tepat
Bagi bangsa Indonesia
Dalam pergaulan dunia
Tentang bagaimana memperkuat kepribadian
Tentang bagaimana mempertebal harga diri
Menuju masyarakat yang maju
Menuju masyarakat yang mandiri
Menuju masyarakat yang sejahtera

Wahai, Pemimpin bangsaku,
Marilah kita segarkan kembali
Pada ingatan akan sifat-sifat patriotisme
Pada ingatan akan sifat-sifat gotong royong
Pada ingatan akan sifat-sifat nasionalisme

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Para kusuma bangsa
Telah mengingatkan, bahwa
Pertengkaran yang berkepanjangan
Saling hujat yang mengundang cacat
Hanya akan
Membuat bangsa tidak bisa membangun
Tonggak dari bangkitnya rasa kebangsaan
Adalah untuk bisa duduk sama rendah
Adalah untuk bisa berdiri sama tinggi
Dengan bangsa-bangsa di dunia

Wahai, Pemimpin bangsaku
Tanpa kemerdekaan
Rakyat akan takut membangun harapan
Tanpa harapan
Dunia yang fana akan hampa merana

 

*Jose Rizal Manua, lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 September 1954. Penyair dan dramawan yang sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air (1988), yang meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, tanggal 14-22 Juli 2006. Tahun 1975 mendirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha Effendi dan tahun 1986 mendirikan Bengkel Deklamasi Jakarta. Selain itu ia juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film seperti Oeroeg (1993), Kala (2007), Fiksi (2008), Asmara Dua Diana (2009), dan Meraih Mimpi (2009). Penghargaan lain yang pernah diraih yaitu bersama Teater Tanah Air (TTA) meraih The Best Performance dan meraih medali emas di The Asia Pacific Festival of Children Theatre 2004, yang diadakan di Toyama, Jepang.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 113