HukumPolitik

Uskup Agung Sisilia Larang Keras Para Mafia Jadi “Godfather”

NUSANTARANEWS.CO, Palermo – Uskup Agung Sisilia, Michele Pennisi, melarang para ganster mafia diasosiasikan dengan istilah “godfather” alias bapak baptis. Pennisi mengambil sikap tegas itu lantaran selama ini, kata “godfather” tidak jarang diasosiasikan dengan kelompok kejahatan terorganisir asal Italia itu.

Pennisi mengatakan dirinya hendak murnikan lagi istilah “godfather” ke muasalnya. Disamping itu, ia juga ingin menantang gagasan yang negatif yang digunakan para bos besar mafia.

Uskup Agung Pennisi mengecam seorang pendeta dari Desa Corleone yang memutuskan untuk mengizinkan putra seorang bos mafia, Toto Riina menjadi ayah baptis dari keponakannya. Desa Corleone yang masuk ke dalam daerah keuskupan Pennisi adalah lokasi yang dipopulerkan oleh novel mafia “The Godfather” karya Mario Puzzo.

“Mafia selalu menggunakan istilah “godfather” dari gereja untuk memberi pemimpin mereka rasa kehormatan yang berhubungan dengan keagamaan. Sedangkan faktanya, dua dunia itu sama sekali berbeda,” katanya seperti dikutip AFP, Sabtu (18/3/2017).

Baca Juga:  Suara Terbesar se Jatim Tingkat Propinsi, Gus Fawait: Matursuwun Masyarakat Jember dan Lumajang

Pennisi mengatakan pihaknya hanya bisa menegakkan larangan jika seseorang telah dihukum karena aktivitas mafia. “Tapi pengampunan dari gereja Kristen selalu terbuka untuk semua, termasuk mafia,” tambahnya.

Pada 2014, Paus Fransiskus I mengambil sikap tegas pada kejahatan terorganisir dengan mengusir semua anggota mafia yang berarti mereka tidak lagi diakui oleh Gereja Katolik Roma.

Bahkan, Paus juga mengatakan gereja akan menggunakan kekuatan penuh untuk memerangi kejahatan terorganisir. “Anak-anak kita meminta untuk itu, para pemuda kita pun meminta untuk itu,” katanya.

Dalam pada itu, kecaman yang ada menarik perhatian publik terhadap dekrit Pennisi yang melarang setiap orang yang didakwa melakukan kejahatan tercela untuk menjadi orangtua baptis. Dia mengakui bahwa aturan “omerta”, atau hukum tidak berbicara yang dipegang teguh oleh para mafia membuat hal itu sulit untuk dilakukan.

“Jika seseorang belum pernah didakwa kita tidak bisa menghakiminya berdasarkan rumor, tanpa buktim,” ujarnya. (rsk/rep)

Editor: Sulaiman

Related Posts