Lintas Nusa

Ulama dan TNI Sama Berdarah-darah Memperjuangkan Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Nganjuk – Ulama dan santri berjuangan melawan penjajah bersama laskar-laskar seperti laskar Hisbullah dan laskar Sabilillah, dan ada pula yang tergabung dalam PETA. Pasca kemerdekaan mereka diberi pilihan apakah mereka kembali ke masyarakat atau bergabung dengan TNI.

Demikian disampaikan Komandan Kodim 0810/Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono S pada acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di ruang rapat Anjuk Ladang Pemda Nganjuk, Sabtu (17/06/2017)

“Setelah itu berdirilah TNI dengan pemimpinnya yang bernama Panglima Besar Jendral Sudirman, yang mana latar belakang sosok Panglima Besar Jendral Sudirman adalah seorang Kyai/Guru ngaji di daerah Jawa Tengah,” jelas Letkol Arh Sri Rusyono S..

Ia mengatakan bahwa semuanya sudah disampaikan kepada para mahasiswa. Namun pihaknya belum puas kalau belum menyampaikannya kepada para ulama. “Karena TNI dengan ulama sama-sama pernah berdarah-darah dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita,” imbuhnya.

Dandim Sri juga menyampaikan, saat ini jumlah penduduk bumi sudah mencapai 7 Milliar lebih. Sedangkan idealnya dihuni sekitar 3-4 M orang, sehingga mengalami kelebihan penghuni. Di samping itu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka menggunankan sumber energi dari fosil (minyak).

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

“Sehingga apabila minyak habis maka akan berebut untuk mencari sumber energi alternafif. Sumber energi alternatif terbesar salah satunya adalah negara kita. Dengan adanya perebutan sumber energi berupa minyak yang saat ini terjadi di daerah Timur Tengah apabila minyak sudah habis tentunya mereka akan mencari daerah baru yang belum tereksploitasi dan daerah tersebut berada di daerah khatulistiwa termasuk Indonesia,” terangnya.

Jika hal itu terjadi, tambah Dandim 0810, sangat dimungkinkan konflik yang saat ini terjadi di sana bisa pindah ke negara-negara di jalur khatulistiwa.

Sekadar informasi, acara ini dihadiri juga oleh Kasdim 0810/Nganjuk Mayor Inf Edy Sunarko, Kepala Kantor Kesbangpol Nganjuk Imam Ashari, Imam Besar Masjid Agung Nganjuk KH. Ahmad Qolyubi Dahlan, Ketua Forum Komunikas Ponpes se-Kab. Nganjuk/Ketua Front Pembela Pancasila Kab. Nganjuk KH. Zainal Abidin, Ketua FKUB Kab. Nganjuk H. Sholihin dan Ulama serta Tokoh Agama se-Kab. Nganjuk. (ed’s 0810)

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts