EkonomiTerbaru

Tinjau NCPT1, Menhub: Perlu Ada Konsolidasi Antar BUMN

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan ke daerah Jakarta Utara guna meninjau Pelabuhan Kalibaru atau New Priok Container Terminal One (NCPT1). Dalam peninjauannya kali ini, Budi didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono, Direktur Kepelabuhan Mauritz Sibarani, Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut Bay N Hasanu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Victor Vikki Subroto, serta Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II Elvyn G Masassya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok I Nyoman Gde Saputra dan Kepala Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok Capt Sahattua P Simatupang.

Adapun tujuan Budi ke sana tidak lain untuk melakukan pengecekan. Saat pengecekan di berbagai lokasi Budi menaiki Kapal Boat yang telah disediakan.

Di sela-sela kunjungannya, Mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu mengatakan bahwa peran transportasi di sektor laut sangat memberikan porsi yang besar dalam mendorong efisiensi ekonomi nasional kita

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Hanya saja, hal tersebut tidak bisa terwujud jika hanya ada ketersediaan pelabuhan dan kapal saja. Karena, mesti ada unsur lain yang wajib dipenuhi agar efisiensi tersebut lebih sempurna.

“Unsur tersebut adalah dari sisi kepastian penumpang atau  pun barang untuk sampai di tempat tujuan dan biaya yang terjangkau,” tuturnya di Jakarta Utara, Sabtu (27/8/2016).

Unsur-unsur tersebut, lanjut Budi, belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. Untuk itu, Budi akan melakukan konsolidasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada untuk membuat perencanaan yang belum terintegrasi.

“Nantinya BUMN yang ada itu akan konsolidasi dan membuat planning yang reintegrate,” kata Budi.

NCPT1 yang ditinjau Budi saat ini terdiri dari tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk. NPCT1 memiliki luas kurang lebih 32 hektare dengan kapasitas 1,5 jura peti kemas 20 kaki per tahun.

Adapun total panjang dermaga itu mencapai 850 meter dengan kedalaman 14 meter LWS. Terminal Baru New Priok ini diproyeksikan dapat melayani kapal peti kemas dengan 13.000-15.000 TEUs dengan bobot 150.000 DWT

Baca Juga:  Bawaslu Kaltara Petakan TPS Rawan Pada Pemilu 2024

NPCT1 akan dikembangkan dan dioperasikan oleh salah satu perusahaan Pelindo II yakni PT New Priok Container Terminal 1. Nilai investasi proyek ini sebesar Rp4.2 triliun.

Pembangunan proyek ini merupakan salah satu dari program tol laut yang dicanangkan Jokowi. Diharapkan pelabuhan ini dapat diresmikan dalam waktu dekat, untuk kemudian bisa dibangun kembali proyek-proyek lainnya seperti pembangunan Jalan Waterways, Pelabuhan Dorong, dan Pelabuhan Kijing. (restu)

Related Posts

1 of 3,055