InspirasiKreativitas

Tingkatkan Minat Baca Siswa, Disdik Ciptakan Budaya Masyarakat Literasi

Kepala UPT Pusat Data dan Sistem Informasi Pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Kadarwati Mardiutama/Foto Istimwa/Dok. pribadi
Kepala UPT Pusat Data dan Sistem Informasi Pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Kadarwati Mardiutama/Foto Istimwa/Dok. pribadi

NUSANTARANEWS.CO – Pada tahun 2009, hasil survei Program for Internasional Student Assesment (PISA) mengenai tingkat literasi anak di Indonesia disebutkan berada pada urutan ke 62 dari 72 negara. Kemudian pada tahun 2012, Indonesia urutan 64 dari 65 negara yang diteliti.

Pada bulan Mei 2016 disebutkan nilai riset PISA rata-rata 493, sementara nilai literasi Indonesia hanya 396. Parahnya, dari 61 negara yang diteliti, Indonesia menempati peringkat 60.

Sementara hasil survei UNESCO menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca.

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Pusat Data dan Sistem Informasi Pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Kadarwati Mardiutama mengatakan bahwa, hasil survei itu ada benarnya jika berdasarkan pada sumber bacaan yakni buku “cetak”. Menurut dia, survei itu mesti menggunakan alat ukur yang tepat.

“Disamping itu indikatornya juga harus jelas. Data tersebut dihasilkan berdasarkan apa? apakah hanya dengan meneliti para pembaca buku, tanpa meneliti pembaca yang lebih luas, seperti para siswa yang belajar secara E-learning. Learning Everytime, Everywhere,” tutur Kadarwati kepada nusantaranews.co, Rabu (7/9).

Terlepas dari hasil survie itu, Disdik DKI Jakarta terus melakukan upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Jakarta. Sesuai dengan isi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti, dengan mewajibakan siswa membaca 15 menit sebelum waktu pembelajaran dimulai.

Selain itu, lanjut Kadarwati, Disdik tidak hanya mendorong para siswa untuk membaca tetapi juga menulis. Untuk itu Disdik bekerja sama dengan beberapa media cetak, salah satunya Media Indonesia dengan membuka rubrik khusus untuk memuat karya literasi siswa.

“Karya tersebut berupa berita bergambar seperti komik, dan karya fiksi remaja yang ditulis para siswa DKI Jakarta. Seperti yang dilakukan oleh siswa di SMA 78 Slipi, SMA 2 Jakarta Barat, dan SMA atau SMP lainnya di DKI Jakarta,” katanya.

Khusus masyarakat umum, tambah dia, Disdik mengeluarkan kebijakan tentang jam belajar masyarakat di DKI Jakarta mulai dari pukul 19.00 hingga 21-00. “Program ini untuk menciptakan budaya masyarakat litarasi DKI Jakarta,” katanya.

Sebagai penutup dia mengatakan, agenda yang sudah dijalankan untuk masyarakat DKI adalah pameran Education Expo. Acara ini atas kerjasama dengan kampus-kampus di Jakarta, instansi-instasi dan lembaga terkait, serta penerbit. Kemudian mendonasikan buku ke rusun-rusun yang membutuhkan buku bacaan. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 4