Budaya / SeniPuisi

Tegak Lurus dengan Arek Lancor, Namamu Abadi

Puisi Sugik Muhammad Sahar

NAMAMU ABADI
Kepada Guru: Mamat Ruhimat

Aku tak bisa membayangkan
Batuk, demam atau gigil lainnya ditubuhmu
Tubuh dengan segala puisi langit: langit segala puisi

Seperti katamu, “Hujan jatuh serupa maut”
Selalu ia terikat pada hasut
Jika di tanganmu kolam serupa laut
Maka samudera cintamu adalah bumi tempat aku bersujud

Di antara hamparan pembangunan
Gedung-gedung dan jalan layang kota
Kiprah namamu bagai mengikat
Karena riwayatmu terselip
Di antara kemegahan itu

Guru, namamu abadi
Menancap di antara sorai-sorai
Pembangunan negeri ini

Pamekasan 2017

TEGAK LURUS DENGAN AREK LANCOR
Untuk Yun

Maka, kubiarkan tubuh ini mengendarai malam
Seperti penjual kopi, perlahan mulai mencemaskan pelanggan
Barangkali inilah caraku meluruskan kerinduan
Di tugu arek lancor arah jam sembilan

Ada yang tak biasa malam ini
Jejak petualangan yang makin samar
Sketsa wajahmu tak kunjung mendasar
Dan ketabahan bertukar tangkap dengan kesendirian

Kau di sana aku di sini
Menerka-nerka jejakmu
Sebelum petualangan cintaku
Menjelma sulur-sulur rindu pada pohon cintamu
Yang tegak menjulang, seperti tugu lancor
Tempat awal mula kita bermuka-muka

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Ar, Pukul 02.00 dini hari
Wajahmu makin tengelam ke dasar kopi

Pamekasan 2017

Sugik Muhammad Sahar
Sugik Muhammad Sahar

Sugik Muhammad Sahar  lahir di Pamekasan, 30 Mei 1985 Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan 69382. Alumnus Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Madura. menulis puisi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa madura beberapa cerpen, artikel kebudayaan madura. Karya-karyanya dipublikasikan di: Radar Madura, Jawa Post, Sastra Sumbar, Mimbar Pendidikan Agama Islam dan lainnya. Antologi bersama penyair lain: Kumpulan Puisi Penyair Empat Negara “Pasie Karam” Meulaboh  Aceh Barat 2016, Kumpulan Puisi “Kopi Penyair Dunia” Tekangon Aceh Tengah 2016, Anugerah Penerbit Mayor “Lusi Keluar Kota” 2010 dan  Pada tahun 2009 memenangkan Lomba Cipta Puisi Spontan Tingkat Mahasiswa se Madura yang diadakan oleh Teater Akura (Universitas Madura). Saat ini mengabdi di MA/MTs Al-Hamidy Banyuanyar Putri. Email [email protected].

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 113