Ekonomi

Tahun 2017, Kementan Intensifkan Program Sapi Indukan Wajib Bunting

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita/Foto: IST
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita/Foto: IST

NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengintensifkan program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (siwab) yang bertujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak rumanansia besar.

“Upsus siwab tahun 2017 merupakan salah satu upaya terstruktur yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, yang ditulis Kamis (10/11/2016).

Ketut menjelaskan, upsus siwab diintensifkan dalam rangka mengoptimalkan fungsi reproduksi ternak betina dengan tujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak ruminasia besar.

“Upsus siwab 2017 dilaksanakan melalui strategi optimalisasi pelaksanaan inseminasi di 33 propinsi yang dibagi menjadi tiga bagian,” jelasnya.

Pertama, daerah sentra sapi yang pemeliharaannya dilaksanakan secara intensif yaitu di Jawa, Bali, dan Lampung dengan populasi betina sebanyak 3,3 juta.

Kedua, daerah sentra peternakan dengan sistem pemeliharaan semi intensif di Sulawesi Selatan, Sumatera, dan Kalimantan dengan potensi populasi betina sebanyak 1,9 juta ekor.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

“Ketiga, daerah pemeliharaan ekstensif dengan total populasi betina sebanyak 700.000 ekor yang tersebar di provinsi NTT, NTB, Papua, Maluku, Sulawesi, NAD dan Kaltara,” jelasnya.

Untuk mendukung keberhasilan upsus siwab, akan dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung di antaranya, penanaman rumput dan legume seluas 13.000 hektare, penyediaan embung (sumber air), serta penyediaan obat-obatan dan vaksin untuk meningkatkan status kesehatan hewan.

Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada 2013, populasi sapi dan kerbau saat mencapai 15,1 juta ekor yang terdiri dari 13,5 juta sapi indukan, 472.000 sapi perah, dan 1,1 juta ekor kerbau.

Jumlah populasi sapi dan kerbau betina dewasa saat ini mencapai 5,62 juta ekor. Sebesar 71,76 persen atau setara 4,03 juta ekor merupakan betina produktif.

Dari data Kementan pada 2015, dengan program inseminasi buatan (IB), dari 2 juta sapi yang diprogramkan, pemerintah berhasil menambah 1,4 juta ekor anakan.

“Tahun ini kami menyusun target 4 juta ekor betina produktif yang akan diberikan IB. Target kehamilan minimal 75 persen atau 3 juta kelahiran baru,” tuturnya. (Andika)

Related Posts

1 of 22