Ekonomi

Superqurban Rumah Zakat Menambah Manfaat Qurban untuk Indonesia dan Dunia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Superqurban sebagai optimalisasi daging qurban yang diolah menjadi kornet, kemudian didistribusikan diantaranya sebagai salah satu bahan pangan yang bisa dikonsumsi langsung oleh masyarakat yang terdampak bencana. Selain itu superqurban juga dapat dijadikan sebagai penunjang program ketahanan pangan nasional.

BNPB mencatat 1.368 kejadian bencana di tahun 2017. Kejadian ini memberikan dampak pada 1,7 juta penduduk di Indonesia, dengan salah satu fungsinya sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, merilis program Superqurban sejak tahun 2000.

Seiring berkembangnya kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia dan dunia secara umum, Rumah zakat menambah fokus alokasi pemberdayaan qurban menjadi empat kategori utama :

1. Bantuan bencana dan kemanusiaan, distribusi superqurban diantaranya menjadi bantuan bagi warga terdampak banjir Belitung Timur dipekan ketiga Juli 2017 ini.

2. Desa berdaya. Rumah zakat menargetkan 1.081 Desa Berdaya bisa memperbaiki kondisi sosial masyarakatnya melalui intervensi progr pemberdayaan binaan Rumah Zakat. Para Relawan Inspirasi yang menjadi fasilitator Desa Berdaya, mengidentifikasi kebutuhan masyarakat seperti, kekurangan gizi, jarangnya konsumsi daging dan lemahnya kondisi ekonomi. Super qurban menjadi salah satu solusi menanggulangi permasalahan ini.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

3. Pemberdayaan Masyarakat. Rumah zakat juga melakukan ekspedisi dan kolaborasi program untuk memastikan semakin banyak asupan makanan berbahan dasar daging. Ekspedisi NKRI di koridor Papua bagian selatan bersama TNI Angkatan Darat di Agustus hingga November 2017 nanti, akan mendistribusikan 7.500 kornet superqurban. Selain itu melalui program Kapal Nusantara Berdaya yang diluncurkan pada 25 Juli 2017 lalu, Rumah Zakat juga mendistribusikan ratusan kornet Superqurban untuk masyarakat pulau-pulau di kawasan Maluku Utara.

4. Rawan Pangan. Berbagai kondisi krisis pangan yang diakibatkan oleh bencana maupun beragam konflik kemanusiaan, juga prioritas bagi rumah zakat untuk mendistribuskan Superqurban. Bencana gempa bumi di Nepal pada Desember 2015 lalu, konflik di Myanmar pada Desember 2016 dan Juni 2017, pengungsi suriah di perbatasan Turki (Mei 2016) hingga kelaparan di Somalia (April 2017) menjadi sejumlah upaya Rumah Zakat untuk memberikan bantuan didaerah rawan pangan.

Selain itu, untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan tersebut, Rumah zakat kembali meluncurkan inovasi berupa varian olahan daging qurban menjadi rendang.

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

“Survey publik secara global yang dirilis oleh CNN Travel, menjadi salah satu indikasi bahwa cita rasa rendang dinikmati oleh banyak lapisan masyarakat, termasuk masyarakat penerima manfaat yang dibantu oleh rumah zakat. Kami berharap Superqurban Rendang bisa menambah manfaat Qurban masyarakat Indonesia yang diamanahkan kepada kami,” papar CEO Rumah Zakat Nur Efendi, di Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.

Selama periode oktober 2016 hingga juli 2017, Rumah zakat telah mendistribusikan ribuan qurban sebelumnya dengan varian kornet.

“Sejak oktober 2016 hingga Juli 2017 ini, Rumah zakat telah mendistribusikan 217.057 kaleng kornet superqurban ke berbagai wilayah di Indonesia dan mancanegara. Dengan dukungan donatur, mitra, dan masyarakat Indonesia secara umum, kami yakin superqurban varian kornet dan rendang akan bisa membantu dan memberdayakan semakin banyak masyarakat yang membutuhkan”. ujar Nur.

Selama pengumpulan qurban diberbagai titik strategis, menurut Nur, Kendala yg dihadapi selama ini adalah dalam hal edukasi untuk pemahaman di masyarakat. (Yameen)

Baca Juga:  Sokong Kebutuhan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Salurkan 8 Ton Beras Murah

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 12