ResensiRubrika

Studi Terorisme: Disiplin dan Pendekatan

Studi Terorisme: Disiplin dan Pendekatan.
Studi Terorisme: Disiplin dan Pendekatan. Ilustrasi ITCT.

NUSANTARANEWS.CO – Studi Terorisme: Disiplin dan Pendekatan. Pada artikel terdahulu, kita telah membahas tentang sejarah terorisme. Sekarang mari kita mencoba melihat pendekatan dan disiplinnya. Seperti kita ketahui, fenomena terorisme dan kontra terorisme telah banyak dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu.

Dalam bidang studi ilmu politik, para akademisi sangat tertarik dengan terorisme terkait sistem politik. Bagaimana terorisme bisa muncul dari sebuah sistem politik, dan bagaimana pula feedbacknya terhadap sistem itu sendiri. Lalu bagaimana terorisme berdampak pada proses politik, atau pada proses pengambilan keputusan. Atau bagaimana pemerintah bertindak dan bereaksi terhadap sebuah insiden teroris?

Dalam studi Hubungan Internasional, terorisme sudah menjadi kajian yang sangat tua. Bahkan para ahli hubungan internasional telah menempatkan terorisme dalam sebuah agenda khusus. Mengapa? Karena terorisme telah menimbulkan pertanyaan menarik. Misal, dalam hubungan antar negara, apa dampak dari memerangi terorisme, apakah menyebabkan kerjasama, atau lebih kepada konflik.

Dalam bidang studi komunikasi, fakta menunjukkan bahwa terorisme, sampai batas tertentu, telah memanfaatkan media sebagai alat penyebaran berita. Menjadi alat penyampai pesan kepada khalayak, yakni pesan teror untuk menciptakan ketakutan pada masyarakat luas. Oleh karena itu, kalangan akademisi bidang studi komunikasi, mencoba meneliti bagaimana semua itu bisa terjadi? Dan apa peran media?

Baca Juga:  Anton Charliyan Lantik Gernas BP2MP Anti Radikalisme dan Intoleran Provinsi Jawa Timur

Dalam bidang psikologi sosial, dilukiskan seperti gambar orang yang melihat ke dalam kepala seseorang. Sungguh tepat, dan sangat menarik. Tentu saja bagi  mereka yang memang fokus mempelajari apa yang ada dalam kepala atau pikiran teroris. Bagaimana mereka berpikir? Bagaimana mereka berperilaku? Apakah mereka berbeda dari orang kebanyakan atau tidak? Apakah mereka gila atau tidak? Apa karakteristik mereka, dan bagaimana proses kelompok meradikalkan mereka? Dan adakah cara untuk menderadikalisasi orang? Semua pertanyaan itu menjadi penting dalam rangka rangka memerangi terorisme.

Ada banyak disiplin ilmu yang mempelajari fenomena terorisme dan kontraterorisme. Nah, saat ini ada tiga pendekatan utama. Pertama adalah pendekatan rasional atau instrumental. Pendekatan ini mencoba untuk memahami terorisme sebagai tindakan rasional, dengan tujuan politik tertentu. Adalah Martha Crenshaw, seorang akademisi yang mulai memandang terorisme sebagai tindakan rasional, dan memandang teroris sebagai aktor yang rasional.

Pendekatan akademisi kedua adalah psikolog sosial, ada Jerrold Post, yang menjadi salah satu penulis terkemuka di bidang ini. Post dan rekan-rekan fokus pada cara berpikir dan cara bertindak individu, termasuk kepada kelompok-kelompok yang lebih kecil. Dan terakhir, pendekatan akademis ketiga adalah pendekatan multicausal. Pendekatan yang mencoba memahami terorisme dari berbagai penyebab, melihat dari berbagai fenomena penyebabnya.

Baca Juga:  RAB Kulon Progo Bagikan Ratusan Kotak Makanan dan Snack untuk Tukang Ojek, Tukang Becak, dan Tukang Parkir

Singkatnya, ada banyak cara berbeda untuk mempelajari terorisme dan kontra terorisme. Ada banyak disiplin ilmu yang berbeda. Kita akan bahas kemudian. (Agus Setiawan/bahan kuliah Terorisme)

Related Posts

1 of 3,050