Kesehatan

Studi: Gizi Mempengaruhi Harapan Hidup Lebih Lama

NUSANTARANEWS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis sebuah hasil studi dalam satu dekade terakhir tentang rata-rata harapan hidup orang Korea Selatan. Menurut studi tersebut, rata-rata harapan hidup orang Korea Selatan sampai 90 tahun.

Untuk melakukan studi ini, WHO bekerjasama dengan Imperial College London. Pria di Korea Selatan, kata studi ini, pada tahun 2030 mendatang usia mereka akan mampu mencapai 84,1 tahun. Sementara wanita, mampu mencapai 90 tahun. Suatu tingkat usia hidup yang tidak terjangkau di dua dekade silam.

“Saya bisa membayangkan ada batas, tapi kita masih sangat jauh dari hal itu,” kata pemimpin peneliti Majid Ezzati.

Ezzati percaya bahwa umur panjang orang Korea Selatan karena faktor gizi yang baik yang diberikan di masa kecil, rendahnya angka perokok, rendahnya tingkat obesitas, baiknya akses pelayanan kesehatan serta ketersedian Korea Selatan untuk mengadopsi teknik media baru.

Sementara itu, kata dia, negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya tidak jauh di belakang Korea Selatan. Dan warga negara di hampir setiap negara maju diperkirakan hidup lebih lama.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Setelah melihat rentang hidup di 35 negara-negara industri, peneliti menemukan bahwa harapan hidup perempuan saat lahir akan menguntungkan dibandingkan untuk Perancis (88,6), Jepang (88,4), Spanyol (88,1) dan Swiss (87,7). Adapun pria, selain Korea Selatan diikuti pula oleh Australia (84,0), Swiss (84,0), Kanada (83,9) dan Belanda (83,7).

Ramalan tentang hidup lebih lama ini tak menggembirakan untuk Amerika Serikat. Pasalnya, penelitian mengungkapkan bahwa pada tahun 2030 Amerika akan memiliki harapan hidup terendah di antara negara-negara yang berpenghasilan tinggi, dengan rata-rata 80 tahun untuk pria, dan 83 untuk wanita.

Angka-angka ini berada di bawah orang-orang Chili, dan mirip dengan yang diproyeksikan untuk negara-negara berpenghasilan menengah seperti Meksiko atau Kroasia.

Ezzati menambahkan, warga AS adalah negara pertama yang akan berhenti pertumbuhannya. Dan kemungkinan besar karena faktor nutrisi yang tidak tepat diberikan kepada generasi ketika mereka berusia bayi.

Selain itu, studi ini juga mengungkapkan kesenjangan tradisional dan harapan hidup bagi perempuan dan laki-laki. Perempuan di semua negara memiliki harapan hidup terdepan dibandingkan laki-laki.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

“Pria tradisional memiliki gaya hidup tidak sehat, dan harapan hidup begitu pendek. Mereka merokok dan minum (alkohol, red), serta lebih banyak mengalami kecelakaan di jalan dan pembunuhan.” kata Ezzati.

Penulis: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 433