EkonomiPolitik

Strategi Cina Lengserkan AS di Davos

NUSANTARANEWS.CO – Presiden China Xi Jinping bersikukuh pertahankan globalisasi di depan perlawanan publik yang kian besar di negara-negara Barat ketika akan berpidato pada Forum Ekonomi Dunia di Davos. Di mana hal itu akan menandai semakin meningkatnya peran global Cina.

Seperti diketahui, kehadiran Presiden Xi, yang merupakan pertama kali pemimpin China berada pada pertemuan tahunan para pemimpin politik, bisnis dan bankir dunia di Davos, terjadi setelah peran Amerika Serikat pada kerjasama multilateral dalam perdagangan dan perubahan iklim itu mulai dipertanyakan menyusul terpilihnya Donald Trump yang sebentar lagi dilantik.

Tidak hanya itu, kini Eropa sendiri sedang dililit masalahnya sendiri, mulai dari Brexit sampai serangan para militan dan rangkaian hasil Pemilu yang dimenangkan para politisi populis penentang globalisasi. Situasi ini dinilai menciptakan kekosongan pada globalisasi yang mendorong Cina untuk mengisinya.

“Bukan kebetulan jika Xi memilih tahun ini untuk melakukan perjalanan menaiki bukit sihir,” kata presiden Eurasia Group, lembaga konsultansi risiko yang berbasis di AS, Ian Bremmer.

Baca Juga:  AHY dan SBY Datang di Banyuwangi, Demokrat Obok-Obok Kandang Banteng

Baca:

Disebutkan pula bahwa, ada lebih dari separuh pejabat pemerintahan Cina akan ikut hadir di Davos pekan ini, jauh lebih banyak ketimbang tahun-tahun yang sudah lewat. Forum ini akan banyak diisi sesi Asia, termasuk sebuah tema berjudul “Asia Takes the Lead“.

Pendiri WEF Klaus Schwab menyebut kehadiran Xi sebagai pertanda telah bergesernya dunia unipolar yang didominasi AS menjadi sistem yang lebih multipolar yang akan menaikkan kuasa negara-negara seperti Cina untuk memainkan peran lebih besar. “Kita bisa berharap Cina di dunia yang baru akan mau menerima peran kepemimpinan yang responsif dan bertanggung jawab,” kata Schwab kepada Reuters.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

“Jadi dalam beberapa hal ini kehadiran Presiden Cina di sini adalah sangat sembolik,” sambung Schwab. (sule/red-02)

Related Posts

1 of 40