Lintas NusaPeristiwa

Staf Dirjen PSP Kementan Bersama TNI Ajak Petani Ikut Asuransi

NUSANTARANEWS.CO – Tidak henti-hentinya pemerintah menggalakkan swasembada pangan. Apalagi, swasembada pangan sangat mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, staf Dirjen PSP Kementerian Pertanian (Kementan) Eka Purwani mengunjungi Kodim 0808 Blitar, Jumat (20/1/2017). Kunjungan ini dalam rangka akselerasi luas tambah tanam (LTT) musim tanam tahun 2017.

Dalam kunjungan ini, Eka Purwani juga mengunjungi beberapa gapoktan yang ada di wilayah Kecamatan Wlingi, Talun, dan Garum. “Tujuan saya datang ke sini untuk evaluasi tentang LTT yang muaranya adalah upsus,” kata Eka.

Dalam agenda  bersama TNI  ini, Eka juga  untuk mengajak petani mengasuransikan pertaniannya melalui program Asuransi Usaha Produksi Pertanian  (AUTP) yang sudah dicanangkan sejak 2015 yang lalu.

“Program asuransi usaha tani adalah produk asuransi yang ditujukan untuk para petani padi, baik pemilik maupun penggarap. Tujuannya melindungi kerugian petani jika terjadi gagal panen dan memberikan kepastian adanya jaminan modal biaya produksi untuk penanam berikutnya. Adapun besaran premi adalah 3 persen dari manfaat Rp 6 juta per hektare,” tukasnya.

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

Dalam asuransi ini, terdapat subsidi premi dari pemerintah sebesar 80 persen dari asuransi yang harus dibayar. Misal preminya Rp 144.000/ha, petani hanya membayar Rp 36.000/ha dalam sekali tanam.

“Adapun kriteria penerima subsidi premi adalah  petani dengan lahan sawah yang dimiliki atau digarap tidak lebih dari 2 hektare dan berlokasi di daerah-daerah yang sudah ditetapkan, pengairan sawah telah menggunakan irigasi,  petani sudah tergabung dalam kelompok tani dan termasuk petani program upsus,”  bebernya.

Dijelaskannya, jenis organisme pengganggu tumbuhan yang dijamin polis asuransi ini adalah hama tanaman. Tetapi dibatasi hanya penggerek batang, wereng coklat, walang sangit, tikus, ulat grayak, dan keong mas. Penyakit tanaman tetapi dibatasi hanya blast, bercak cokelat, tungro, busuk batang, kerdil hampa dan kerdil rumput/kerdil kuning dan kresek.

Sementara itu, Pasi Teritorial Kodim 0808 Blitar Kapten Cba Chudori mengatakan, Januari ini Kodim 0808 Blitar telah menerima bantuan alsintan dari Kementan. Di antaranya traktor roda empat, traktor roda dua, dan 11 mesin cocok tanam.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Alsintan ini akan diberikan kepada gapoktan masing-masing wilayah setelah Komandan Kodim 0808 Blitar Letkol Arh Surya Dani pulang dari umrah.

“Semoga bermanfaat untuk menunjang swasembada pangan di Blitar. Kodim 0808 akan terus melaksanakan pendampingan pertanian di lapangan untuk menyukseskan ketahanan pangan dan terciptanya swasembada pangan,” ujar Khudori. (her/bltr)

Related Posts

1 of 60