EkonomiPolitikTerbaru

Sri Mulyani, Kasus Bailout Bank Century Belum Kelar

Ilustrasi: Sri Mulyani; Bailout Bank Century; World Bank
Ilustrasi: Sri Mulyani; Bailout Bank Century; World Bank

NUSANTARNEWS.CO – Catatan lain hasil reshuffle jilid II Kabinet Kerja Jokowi-JK selain dipilihnya Wiranto sebagai Menkopolhukam ialah ditujukan kepada sosok Sri Mulyani Indrawati. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Sri Mulyani tentu bukanlah sosok asing lagi karena di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pernah duduk di kursi Kementerian Keuangan yang kini ditempatinya kembali usai ditarik Jokowi dari luar negeri. Sri Mulyani kembali menjadi Menteri Keuangan. Dan di waktu bersamaan, Partai Demokrat pun lantas mengaku sangat bangga atas penunjukan Sri Mulyani yang pernah menjadi Menteri Keuangan di era SBY.

Nama Sri Mulyani memang sangat populer sejak era SBY. Kini, popularitas itu berlanjut. Ia dinilai sebagian orang merupakan sosok cerdas, bersih dan berani sehingga tak sedikit pula kalangan yang begitu optimis Sri Mulyani mampu membantu menstabilkan perekonomian nasional di tengah ancaman kelesuan perekonomian global.

Baca Juga:  LSN Effect di Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan Gerindra Jadi Jawara di Jawa Timur

Meski demikian, nama Sri Mulyani juga dikenal publik dan populer karena sempat dikejar-kejar akibat kasus Bailout Century. Dalam kasus ini, ucapan Sri Mulyani paling populer ialah ‘Bank Century adalah bank gagal berdampak sistemik’ yang selalu diulanginya pada saat bersaksi di persidangan.

Berikut kami kutip sejumlah pandangan dan catatan kritis terkait sosok Sri Mulyani yang kini telah resmi menggantikan Menkeu Bambang Brodjonegoro.

Baca: Jabat Menkeu, Sri Mulyani Bisa Picu Kegaduhan Baru

“Kapabilitasnya memang tidak perlu diragukan. Tetapi, Sri Mulyani tidak bisa dipisahkan dari skandal Bank Century yang proses hukumnya hingga kini masih berjalan. Konsekuensi putusan MA itu mewajibkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk melanjutkan proses hukum mega-skandal ini. Sebab, dalam dakwaan kepada Budi Mulya disebutkan juga sejumlah nama yang patut dimintai pertanggungjawaban mereka. Seperti halnya kasus BLBI, kasus Century pun akan terus menjadi perhatian masyarakat. Masyarakat akan terus mendesak dan menagih penegak hukum, khususnya KPK, agar segera menuntaskan proses hukum kasus-kasus besar itu,” ujar Bambang seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Rabu (27/7).

Baca Juga:  Abu Hasan Siap Maju sebagai Calon Bupati Sumenep: Perjuangan dan Pengabdian untuk Kemajuan Daerah

Kritik lain datang dari politisi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning. Menurut Ribka, penunjukan Sri Mulyani aneh, “Sri Mulyani yang dulu kita ngusir-ngusir sekarang diakomodir. Ada agenda apa, kita nggak tahu,” ujarnya. Baca Juga: Reshuffle Jilid II, Nawacita Rasa Neoliberal

Selain itu, kritik lain datang dari Wakil Ketua Umum KPP PRD, Alif Kamal. Dia memberikan analisa bahwa Sri Mulyani identik dengan kasus Bank Century. Mega skandal Century ini banyak menyeret nama besar di negara ini seperti mantan Wapres Budiono. Dan notabene koalisi partai yang hari ini menjadi pendukung pemerintah adalah partai-partai yang banyak bersuara tentang kasus Century. Kata Kamal.

Untuk itu, bagi sebagian kalangan, Sri Mulyani adalah sosok kontroversial yang malah justru dipilih Jokowi terlepas adanya agenda besar di balik semua itu. Sebagai seorang presiden, tak salah kiranya untuk tampil di hadapan publik guna menjelaskan alasan mengapa sosok-sosok kontroversial, termasuk Sri Mulyani dimasukan ke dalam Kabinet Kerja Jilid II serta mencopot sejumlah menteri yang mendapat penilaian positif dari masyarakat luas. (eriec dieda/sego)

Related Posts

1 of 3,065