Politik

Sosok Kapitalis Radikal Ini Ragu Trump Mampu Tumbuhkan Ekonomi AS

NUSANTARANEWS.CO – Sosok Donald Trump kini tengah jadi pergunjingan di panggung internasional. Hal itu terjadi menyusul sejumlah statemen Trump yang dinilai kontroversial terkait dengan berbagai isu dunia, termasuk globalisasi dan perdagangan. Tak tanggung-tanggung, Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang digelar pada 17-20 Januari 2017 di Davos, Swiss bahkan menyuguhkan tema tentang terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Perhatian besar terhadap Trump seperti memberikan sinyal bahwa ada semacam ancaman tersendiri bagi dunia, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan. Trump dinilai telah mengeluarkan statemen provokatif menyikapi hubungan bilateral dan perdagangan AS-Cina. Statemen Trump dianggap para pengamat dapat menimbulkan proteksionisme yang mengancam masa depan perdagangan, terutama Cina yang telah lama dDonald Trump dan George Sorosikenal sebagai negara produsen terbesar.

Komentar negatif kini datang dari sosok miliarder George Soros. Menrutunya, pasar global akan goyah mengingat ketidakpastian kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump. “Sekarang, ketidakpastian sudah berada di puncak. Saya tidak berpikir pasar akan berjalan dengan sangat baik. (Sebab) pasar melihat Trump merupakan sosok yang akan menabrak aturan,” kata Soros kepada media di WEF Davos, Swiss.

Baca Juga:  Gelar Aksi, FPPJ Jawa Timur Beber Kecurangan Pilpres 2024

Dia menjalaskan, Trump telah menyerukan batasan pajak dan menarik diri dari kemitraan dan kesepakatan perdagangan Trans-Pacific yang telah dirintis pendahulunya. Sikap tersebut, kata Soros, akan memberikan kosekuensi tidak jelas terhadap pertumbuhan Amerika. “Sulit memang memprediksi secara persis bagaimana Trump akan bertindak,” cetus Soros yang juga dikenal seorang kapitalis radikal ini.

Soros, yang mendirikan Soros Fund Management LLC dan sekarang ketua perusahaan berbasis di New York, adalah kontributor besar untuk Super PAC, kelompok penggalangan dana dukungan terhadap calon presiden Demokrat Hillary Clinton.

Secara keseluruhan, Soros mengatakan tentang presiden terpilih, “Saya pribadi yakin bahwa dia akan gagal bukan karena orang seperti saya yang ingin dia gagal, tetapi karena ide-idenya yang membimbingnya secara inheren saling bertentangan dan kontradiksi,” cetusnya.

Selain mengkritik Trump, di sisi lain Soros justru memuji Presiden Cina Xi Jinping. Menurutnya, Jinping patut menjadi contoh bagaimana memimpin sebuah negara. Sebab, Xi dinilai Soros telah berupaya keras mengarahkan Cina menjadi lebih terbuka serta menuju model prtumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Melihat Xi, Soros memprediksi Trump justru nantinya akan segera mendekati Cina. “Trump akan berbuat lebih banyak untuk membuat Cina diterima sebagai anggota terkemuka dari masyarakat internasional daripada orang Cina bisa melakukan sendiri,” kata Soros. (Sego/Er)

Related Posts

1 of 20