Lintas NusaPeristiwa

Soal Pembubaran KKR Natal, Ini Sikap Tegas Pemuda Muhammdiyah

NUSANTARANREWS.CO – Acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, terpaksa berakhir dini, Selasa (6/12) malam waktu setempat karena diinterupsi oleh massa yang mengatasnamakan Pembela Ahlus Sunnah (PAS). Pasalnya, pembubaran KKR di Sabuga tersebut menurut Ketua PAS, Muhammad Roin, KKR seharusnya diadakan di rumah ibadah.

Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengecam keras aksi pembubaran acara KKR menghadirkan Pendeta Stephen Tong. Dahnil juga berharap pemerintah dapat menindak tegas pihak manapun yang melakukan aksi intoleran.

“Penting ormas apapun, menghormati hukum dan tidak melakukan tindakan sepihak pembubaran acara atau ibadah kelompok lain,” tulis Dahnil dalam siaran pers yang diterima, Rabu (7/12).

Tindakan pembubaran acara kelompok agama lain, menurut Dahnil, akan menimbulkan dampak negatif semakin banyaknya tindakan kekerasan. Terkait dengan persyaratan administrasi yang dijadikan dasar pembubaran KKR, kata Dahnil, hal itu tidak berdasar. Kegiatan KKR setiap tahun diselenggarakan di tempat itu.

Baca Juga:  Anton Charliyan Lantik Gernas BP2MP Anti Radikalisme dan Intoleran Provinsi Jawa Timur

“Alasan bahwa banyak persyaratan Administrasi yang belum dipenuhi agaknya bisa diselesaikan dengan baik-baik oleh parà pihak, terutama pihak pemerintah daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut Dahnil menyatakan, bahwa Islam tidak pernah memaksakan keimanan seseorang. Sehingga, pemaksaan dan pembatasan kebebasan beribadah dinilai bertentangan dengan ajaran Islam. “Mari Bangun tradisi dialog dan tradisi hukum bila ada yang tidak berkesesuaian dan tidak berkeadilan,” pungkasnya. (Ris)

Ini Video Detik-detik PAS bubarkan acara KKR Natal di Sabuga, Bandung:

https://youtu.be/esBdfrK5opo

Related Posts

1 of 7