Politik

Soal Menteri dan Wamen ESDM, Ketua Komisi VII DPR 5 Kali Gagal Paham

NUSANTARANEWS.CO – Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, mengaku tidak mengerti dengan jalan pikir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar menjadi Menteri dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Gagal paham saya mas,” ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi, Jakarta, Jum’at (14/10).

Pasalnya, menurut Gus Irawan, menteri yang sudah direshuffle berarti tidak memiliki kinerja yang bagus. Akan tetapi, Gus Irawan mempertanyakan, kenapa bisa ditunjuk kembali menjadi menteri?. Terlebih lagi di sektor yang sangat membutuhkan sosok yang profesional.

“Menterinya itu kan menteri yang sudah direshuffle. Sebelumnya kan dia (Jonan) sudah gagal di perhubungan dan masuk ke sektor ESDM. Makanya saya gagal paham,” katanya.

Jika memang Presiden Jokowi menganggap sektor ESDM tidak penting dan seorang Jonan dianggap mampu mengurusnya, Gus Irawan mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi tidak perlu mengangkat seorang Wakil Menteri.

“Apakah sektor ini dianggap sektor yang ringan saja? Tapi ini bertentangan pula, kalau Presiden melihat ESDM ini di bawah perhubungan misalnya. Tapi ini kan beliau juga malah mengangkat wakil. Gagal paham lagi saya,” ujarnya.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Anton Charliyan Ikut Semarakkan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Stadion GBLA Bandung

Selanjutnya, Gus Irawan mempersoalkan, penunjukkan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri. Menurutnya, orang yang pernah bermasalah malah ditunjuk kembali.

“Yang mengisi wakil ini adalah orang yang pernah bermasalah kewarganegaraan. Ini tiga kali gagal paham,” katanya.

Politisi dari Partai Gerindra ini mengatakan, kalau memang sudah selesai dari sisi kewarganegaraan dan legalitasnya sudah dipenuhi, Archandra yang digadang-gadang sebagai “manusia super” yang sangat bagus ini kenapa hanya menjadi Wakil Menteri saja. “Ini gagal paham yang keempat,” ujar Gus Irawan menyindir.

Di samping itu, Gus Irawan pun mempertanyakan alasan Presiden Jokowi dalam mengangkat kedua orang tersebut. “Gagal paham yang kelima, ‎ini kan alasannya keras kepala dan bandel. Kalau karena keras kepala bisa jadi menteri, banyak sekali yang bisa jadi menteri itu kan. Rasionalitas berpikir saya belum terima bagaimana ini pertimbangannya,” ujarnya lagi.

Kecuali, Gus Irawan menambahkan, ada alasan lain kenapa Presiden mengangkat Jonan dan Arcandra. Ia pun menduga, ada alasan kepentingan besar di balik ini semua.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Gus Fawait: Bukti Pemimpin Pilhan Rakyat

“Karena sektor ESDM ini kan ‎maenannya gajah-gajah ini. Maka saya menduga-duga, ya ini mungkin persoalannya karena kepentingan. Pokoknya lima kali gagal paham ya,” ungkapnya. (Deni)

Related Posts

1 of 14