NUSANTARANEWS.CO, Washington – Amerika Serikat (AS) tampaknya mulai gerah dengan sikap Pakistan yang sepertinya menolak wilayah negaranya dijadikan markas untuk menyusun rencana dan melancarkan serangan teror terhadap negara tetangga. Hal ini ditegaskan komandan militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa beberapa waktu lalu.
Donald Trump bereaksi dengan komitmen dan keputusan Pakistan. “Saatnya Pakistan menunjukkan komitmennya terhadap peradaban, ketertiban dan kedamaian,” kata Trump.
Seruan Trump dipertegas Sekretaris Negara Rex Tillerson. Ia mengatakan, Pakistan harus mengadopsi pendekatan berbeda dalam menangani terorisme dan Amerika Serikat akan mendukungnya.
Strategi Baru Amerika Serikat di Afghanistan – https://t.co/whDJW47E5M #nusantaranews
— Nusantara News (@redaksiNN) August 22, 2017
“Telah terjadi erosi dalam kepercayaan karena kita telah menyaksikan bahwa organisasi teroris diberi tempat aman di Pakistan untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap tentara AS, pejabat AS, mengganggu usaha perdamaian di Afghanistan,” kata Tillerson kepada wartawan di Departemen Luar Negeri seperti dikutip Reuters.
“Pakistan harus mengadopsi pendekatan yang berbeda, dan kami siap bekerja sama dengan mereka untuk membantu mereka melindungi diri mereka dari organisasi teroris ini. Kami akan mengkondisikan dukungan kami untuk Pakistan dan hubungan kami bisa memberikan hasil dalam menghadapi masalah ini,” tambah Tillerson.
AS sendiri sebelumnya telah menyusun strategi baru untuk menghadapi perlawanan Taliban. Setidaknya ada tiga strategi yang telah disusun AS, di antaranya membangun basis di Pakistan, mengirim 4.000 tentara dan meminta bantuan Inggris serta meminta sokongan dari India.
Presiden Trump Membuka Peluang Perundingan Dengan Taliban – https://t.co/fIT6pAkhtT #nusantaranews
— Nusantara News (@redaksiNN) August 22, 2017