Ekonomi

Sidak ke RPH Bandung, Kementan Pastikan Stok Daging Aman

Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita (boot kuning) tengah meninjau RPH Ciroyom Kota Bandung/Dok. Humas Ditjen PKH Kementan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita, bersama Tim Gabungan kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, pada Jumat (19/5) lalu sekitar pukul 22.00 WIB.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging Kota Bandung menjelang bulan Ramadhan, sehingga harga daging sapi diharapkan stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

Sebelumnya, pada tanggal 15 Mei 2017, Dirjen PKH dan Tim Satgas Pangan Polri dan Kemendag juga telah melakukan sidak ke RPH Semanan Pintu Air, Cengkareng. Sedangkan sidak kali ini dilakukan oleh Dirjen PKH, I Ketut Diarmita bersama dengan Tim Gabungan yang terdiri dari Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjaya Widayanti, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah menyisir RPH.

RPH Ciroyom merupakan RPH terbesar di Kota bandung dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi Pra Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Rata-rata pemotongan harian di RPH tersebut yaitu 2-5 ekor sapi lokal dan 20-35 ekor sapi ex-impor. Suplai sapi ex-impor berasal dari feedloter PT Kadila Lestari (Kab. Bandung), PT Agrisatwa Jaya Kencana (Kabupaten Subang), PT Citra Agro Buana Semesta (Kabupaten Garut), PT TUM (Provinsi Banten) dan PT Santosa Agrindo (Provinsi Lampung).

Baca Juga:  Pemdes Jaddung Salurkan Bansos Beras 10 kg untuk 983 KPM Guna Meringankan Beban Ekonomi

Dirjen PKH I, Diarmita menyampaikan, sidak ke RPH ini dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan terkait ketersediaan daging sapi untuk persiapan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2017.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa stok di Kota Bandung ini aman, terutama di RPH-RPH yang merupakan tempat pemotongan sapi untuk kemudian diedarkan ke pasar-pasar,” ungkapnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Nusantaranews, Jakarta, Minggu (21/5) malam.

Menurut Diarmita, setelah melihat secara bersama-sama bagaimana proses pemotongan sapi-sapi di RPH tersebut, dan juga bagaimana pendistribusiannya, maka ia pun memastikan bahwa pasokan daging sapi menjelang Ramadhan lancar dan aman.

Sedangkan, Ketua KPPU Syarkawi Rauf menyampaikan, tujuan sidak ini dilakukan untuk mengecek seberapa besar tingkat kelancaran pasokan sapi siap potong dari feedloter ke RPH, kemudian ke pedagang yang ada di pasar. Lebih lanjut Syarkawi mengatakan, biasanya menjelang bulan puasa dan lebaran harga daging sapi di pasaran sering naik. Para pedagang beralasan menaikkan harga karena minimnya distribusi daging sapi dari RPH dan feedloter.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Selanjutnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, stock daging di Kota Bandung aman dan mencukupi, meskipun menjelang bulan Ramadhan permintaan daging sapi akan meningkat 4 kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Pada saat sidak, pemotongan dilakukan sebanyak 105 ekor.  Sementara untuk lebaran diperkirakan akan meningkat 6,5 kali lipat.

Elly mengatakan bahwa keyakinan itu muncul saat 6 feedloter pemasok 2 RPH di Kota Bandung yaitu RPH Ciroyom dan RPH Cirangrang menyanggupi pemenuhan kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran. Dengan begitu, ketersediaan daging sapi untuk masyarakat Kota Bandung tidak perlu dikhawatirkan lagi. “Alhambulillah ketersediaan daging sapi untuk tahun ini aman dan tercukupi,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Diarmita bersama Tim Gabungan dan Wakapolda Jabar juga melakukan sidak ke pasar Cihaeur Geulis untuk mengetahui harga daging sapi di tingkat pedagang. Harga daging di pasar tersebut berkisar antara Rp110–Rp130 ribu per kg.

Diarmita menjelaskan, berdasarkan prognosa sapi lokal siap potong yang dapat diakses sampai dengan bulan Juni 2017 adalah sebesar 356.620 ekor atau setara dengan 62.400 ton daging. Sedangkan posisi stok daging ex impor per tanggal 18 Mei 2017 sebanyak 70.518 ton, terdiri dari Sapi siap potong (116.417 ekor) sebesar 23.167 ton, Daging sapi ex impor 12.025 ton, dan Daging kerbau ex impor (Bulog) 35.326 ton. Sehingga berdasarkan ketersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 adalah sebesar 106.407 ton, sehingga dapat terpenuhi atau aman, bahkan surplus sebanyak 26.511 ton.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Kami berharap dengan pasokan yang cukup, maka diharapkan lonjakan harga pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Tahun 2017 tidak terlalu besar, sehingga kita harapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Lebaran dengan tenang,” ungkapnya.

Sementara itu Syarkawi menambahkan, bila terjadi kenaikan harga daging sapi yang signifikan di tengah kondisi surplus, maka tindakan hukum akan segera diambil oleh KPPU dan Satgas Pangan Polri.

“KPPU dan satgas Polri akan tindak tegas semua upaya kartel pangan, baik dari sisi UU Persaingan Usaha maupun Pidana,” ujarnya.

Reporter: DM/Rudi Niwarta
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 21