Politik

Setnov Tersangka Korupsi, Golkar Tepis Rumor Munaslub

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menegaskan tidak ada Munaslub menyusul ditetapkannya ketua umum Setya Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP yang diduga mendapatkan jatah ‘uang haram’ sebesar Rp 574 miliar.

“Sebagai saran dari kami untuk tidak ada langkah-langkah melakukan Munaslub, mengangkat Plt dan sebagainya. Kami tetap pak (Setya) Novanto sebagai ketua umum, juga mendorong agar pak Novanto tetap sebagai ketua DPR RI,” kata Agung seusai mengadakan pertemuan dengan Setya Novanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PG, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Jumat (21/7).

Pasca terseret skandal korupsi KTP elektronik yang dinikmati secara berjamaah, muncul desas desus kalau Setnov baka diganti dan telah muncul beberapa nama yang siap mengambil alih posisi ketua umum Golkar. Satu nama paling santer ialah Airlangga Hartarto.

“Boleh saja orang berpendapat seperti itu. Tapai dari DPP telah memutuskan seperti itu. Saya kira ketua umum tetap pak Setya Novanto,” klarifikasi Agung.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Selain soal desas desus pergantian ketua umum Golkar, beberapa pihak memprediksi elektabilitas partai berlambang pohon beringin bakal menurun sebagai efek kasus Setnov. Apalagi kasus korupsi e-KTP memang telah menjadi buah bibir publik, bahkan media massa seakan tiada habisnya mengikuti perkembangan kasus tersebut.

Ada kekhawatiran, kalau Setnov tetap memimpin partai, elektabilitas Golkar bakal merosot. Terlebih lagi ke depan sudah menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

“Sepanjang kami tetap ada aturan hukum kami tetap koperatif hal itu tentu tidak akan berpengaruh, kecuali kalau kami menghindar,” kata Agung.

Di tempat yang sama, Ketua Harian Golkar Nurdin Halid mengatakan rapat konsultasi kali ini untuk menciptakan solidaritas dan persatuan internal partai Golkar.
“Dan kami berterimakasih pada dewan pakar mendukung langkah-langkah DPP. Saya punya keyakinan yang sangat kuat bahawa citra partai Golkar tidak akan tergerus dalam hal elektabilitas dengan kerja yang terus-menerus dilakukan, konsolidasi organisasi, konsolidasi pemenangan, konsultasi kaderisasi. Maka ini tidak berpengaruh terhadap elektabilitas partai Golongan Karya,” kata dia.

Baca Juga:  Dukung Duet Gus Fawait-Anang Hermansyah, Partai Gelora Gelar Deklarasi

Pewarta: Ucok Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 86