Politik

Sering Ditolak Warga Saat Kampanye, Timses Ahok : Itu Penistaan Demokrasi !

NUSANTARANEWS.CO – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat terus mendapatkan penolakan dari warga setempat saat melakukan kampanye di beberapa lokasi. Misalnya ketika berkampanye di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, dan Kedoya Utara, Jakarta Barat. Dimana Ahok dan Djarot diusir secara keras oleh warga setempat, bahkan ada juga yang menempel spanduk penolakan terhadap pasangan nomor 2 itu

Timses dan Relawan Ahokers Ivan Hoe Semen mengatakan pihaknya sangat menghargai setiap warga yang hendak melakukan demonstrasi, karena hal tersebut merupakan salah satu bagian dari demokrasi. Namun dia meminta aksi-aksi demonstrasi tersebut jangan sampai melanggar hak-hak orang lain, karena itu sama saja mencedari demokrasi.

“Saat ini kita banyak melihat gerakan-gerakan penolakan di beberapa tempat terkait blusukan Basuki-Djarot. Bawaslu smepat sampaikan, (gerakan-gerakan penolakan) ini juga mencederai demokrasi,” tegasnya dalam diskusi publik bertema ‘Ahok Effect’, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (19/11/2016).

Baca Juga:  DPC PDIP Nunukan Buka Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Untuk Pilkada Serentak 2024

Apalagi lanjut dia ada indikasi bahwa penolakan Ahok-Djarot telah diorganisir oleh lawan politiknya. Hal tersebut terlihat saat Ahok-Djarot melakukan kampanye di kawasan Kembangan Utara. Dimana warga yang bukan asli orang situ, sengaja melakukan penolakan dengan menempel-nempelkan spanduk penolakan Ahok. Padahal warga asli situ, sangat menginginkan Ahok berkampanye di kampunya.

“Ini tidak baik didalam proses berdemokrasi, ini sama saja penistaan terhadap demokrasi. Kalau kita mau sama-sama diberikan menuntut hak, kita kita tidak boleh melanggar hak orang lain,” katanya.

Kendati demikian, dia enggan membeberkan siapa oknum tersebut. Pihaknya mengaku akan menyerahkan permasalahan tersebut kepada kepolisian. (Restu)

Related Posts

1 of 28