Budaya / SeniPuisi

Sepotong Musim dan Rangkuman Airmata

Puisi Irna Novia Damayanti

Jenazah Sajak Tuhan

Terbunuhlah sajak Tuhan
Tergeletak diantara lampu merah
Kadang di trotoar jalan
Merekam orang-orang yang
Berlalu lalang
Diantar kesibukan

Semua bermula ketika
Ibu itu terus saja membelai usianya
Melihat sekitar tak ada yang menaruh iba
Lalu rasa lapar yang selalu datang
Mencipta rencana untuk memulas wajah memelas
Dan duduk termangu di antara keramaian kota

Purwokerto, Juni 2016

Sepotong Musim

Rupanya bintang yang bertaburan
Tak mampu lagi mengubah luka menjadi doa
Yang menjadi jalan sampai pada keabadian
Ketika cinta telah berguguran
Dan membusuk pada waktu

Rajawana, Juli 2016

Rangkuman Airmata

Perempuan itu bersama puisi dan sepi
Masih begitu akrab dengan keremangan kamar
Matanya masih setia merekam
Gedung-gedung tinggi  yang hampir menembus langit
Dikungkung keramaian
Kendaraan yang berlintasan, juga percakapan orang-orang
Ditambah duka yang bergejolak di dada
Belum sempurna terlepaskan

Rajawana, Juli 2016

Irna Novia Damayanti. Lahir di Purbalingga, 14 September 1992. Seorang Mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto Jurusan Ilmu Pendidikan Dasar Islam.  Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena dan Gubuk Kecil. Seorang Santri Di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 113