Budaya / SeniPuisi

Senja dan Ciuman di Antara Derai Hujan – Puisi Arif Gumantia

Kiss in the Part Portrait by Christopher Clark | christopherclark.com
Kiss in the Part Portrait by Christopher Clark | christopherclark.com

BULAN SABIT

Bulan sabit di langit barat
Serupa goresan rindu. Tak
terputus. Terapung bersama bintang

Sayap-sayap mimpi dan harapan
bersama–paduan dua  jiwa–:
Wangi. Bermekaran di udara terbuka

Januari 2017

DI SUDUT PASAR

malam baru melahirkan pagi
sambil menuliskan kisah. di tempat ini
ketika duduk di warung kopi

bersama petani

memulai hari sebelum matahari serta hujan
pagi melukiskan pematang pada urat tubuh
juga pedagang kecil yang menginap pada
lapak sempit–tempat meruangkan takdir

suara sumbang pengamen, peluit nyaring
tukang parker membumbung ke angkasa
–menyentuh langit. tak ada kisah cinta di sini,
tertindas oleh tawar-menawar yang penat

Aku bangkit dan menyeret langkah, mall dan
supermarket menawarkan kegelisahan–
aku sulit mengenali masa lalu meski lahir
dan hidup di mata air yang tunggal. bersamamu

Januari 2017

SENJA DAN CIUMAN DI ANTARA DERAI HUJAN

Bawah langit  menyimpan hujan, di pinggir jalan,
pada sebuah rumah makan:  Kita duduk, berdua!
Udara lembab meresapkan segenap pesona, dan
cuaca mengekalkan geliat senyum di dinding kaca

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Ikan bakar dan teh tawar panas, seakan bercerita
tentang  jalanan riuh. Rutinitas hidup yang melaju
–dan rindu kian bergemuruh bagaikan penghujan

Kecupan memerahkan hati,  peluk menggelorakan
seluruh gairah. Penghujan, utuh, luruh membasuh
rindu. Membasuh kesepian yang terus  menyergap

Kala gerimis dan malam serentak menjemput senja
: Kita membelah kelam bersama roda dua. Melaju
–Hujan tiba-tiba datang menaburkan butiran kasih,
menerpa dan membasuh seluruh tubuh kita berdua

Kedua tangan melingkar, memeluk erat mendekap
tubuh. Dan di beranda, bersama sisa air hujan, yang
menghiasi wajah: Kita pun berciuman

Berpagut tiada berhenti. Abadi di dalam relung hati

Februari 2017

Arif Gumantia, Ketua Majelis Sastra Madiun.

Baca: Puisi untuk Calon Pemimpin

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 124