Puisi

Sebulir Dingin Mata Yang Padam – Puisi Abdul Bari

Sebulir Dingin

Lahirlah matahari dan menarilah
bersama mimpi para petani
sentuhlah ubun-ubun sebulir padi yang tergeletak
dingin

Di bawah pohon jati itu ada anak burung
menyulingkan lagu doa
agar langit lekas terbelah
dan angin meniup gundah

Sebulir padi merunduk dalam karung
yang terbuat dari benang airmata
pemiliknya
ia malu lantaran tak mampu menyambung
selatan dan harapan

Di musim yang tiada peduli ini
para hati berdegup mati
menanti
bayang-bayang pun terus membuntuti

Pada musim yang bersetubuh dengan pilu
dzikir hawatir terbit
dari mulut gigil madu
bercampur empedu

Pada cuaca yang berombak itu
mereka relakan tubuhnya dihanyut
gelombang nasib
asal benih-banih menyisakan harapan

Dan anak kecil yang duduk keheranan
disertai tawa dan tangis
yang tak terbedakan,
ia menanti ibu bapaknya
membawa balon
yang berisi udara kehidupan

Sebulir dingin memecuti
ekorku

Madura, 2017

Mata Yang Padam

Tiada yang lebih buta
dari pada mata yang kepadaman
listrik

Petugas PLN
mati di tengah jalan
dengan mulut berbusa

Sedang petugas wanita
yang duduk di depan komputer
melayangkan suara emasnya,
“Para petugas yang mati
sebentar lagi hidup kembali
mohon bapak kendali diri”

Dengan lidah terbakar
Santo berucap kata yang tak asing
“Aku butuh listrik yang hidup,
bukan petugas PLN”

Madura, 2017

*Abdul Bari, mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Madura. Aktif di berbagai event kepenulisan cerpen dan puisi, karya-karyanya dimuat di beberapa media cetak, khususnya Harian Koran Madura. Puisi-puisinya dibukukan dalam sebuah antologi bersama penyair nusantara lainnya, di antaranya Rumah (Forum Sastra Ilusi dan Kakaye Publishing, 2015), Sang Petani (Genom, 2015), Cahaya Keluarga (Genom, 2015) dan Pesan Damai Untuk Seluruh Manusia (PCI NU Maroko, 2017). Buku antologi tunggalnya Senja Berlayar Membidik Fajar (2015) dan  Cahaya Jingga (2015).

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 123