HukumPeristiwa

Sambangi KPK, Masinton Pasaribu Kecewa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terletak di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, (15/8/2017).

Ketua Pansus Hak Angket itu mengaku kedatangannya ke markas Agus Rahardjo CS ini untuk meminta klarifikasi soal penyebutan namanya dalam sidang perkara Miryam S Haryani. Masinton dalam fakta sidang disebutkan bahwa dirinya dan sejumlah koleganya di Komisi III pernah mengintimidasi Miryam.

“Saya datangi KPK, saya minta klarifikasi berkaitan dengan penyebutan nama saya dan beberapa teman-teman anggota komisi III,” ujarnya.

Klarifikasi tersebut dimintanya karena ia berkeyakinan bahwa Miryam tidak pernah menyebutkan namanya dan teman-temannya. Nama-nama tersebut kata dia, justru keluar dari mulut Novel Baswedan.

“Hal itu tidak seperti yang disajikan dalam potongan-potongan rekaman, pernyataan penyebutan nama saya itu disebut oleh Novel dan saudara Miryam sudah menyampaikan surat pernyataan bahwa dia tidak pernah merasa ditekan oleh anggota Komisi III,” katanya.

Kecewa

Setelah itu, Masinton pun masuk ke dalam Gedung. Sekitar 3 jam, kemudian ia keluar dan menemui awak media terlebih dahulu sebelum bergegas pergi. Masinton bercerita, ia ditemui oleh salah satu humas yang ada di KPK bernama Tata. Namun ia tak puas dengan jawaban yang diberikan tersebut, karena jawabannya sangat normatif.

Baca Juga:  Bencana Hidrometeorologi Incar Jawa Timur, Heri Romadhon: Masyarakat Waspadalah

“Tanggapan KPK normatif sama seperti di pengadilan, kalau seperti itu juga saya sudah dapat jawabannya ketika rapat dengan Komisi III bersama KPK,” katanya.

Masinton lagi-lagi menyinggung soal maksud dan tujuan kedatangannya ke KPK, yang tidak lain untuk meminta klarifikasi perihal namanya yang disebut dalam sidang perkara Politikus Hanura itu. Karenanya, ia inisiatif menyambangi kantor tersebut.

“Saya dengan niat baik datang ke mari, saya tidak mau fitnah-fitnah terus. Ini jadi tidak sehat. Nah, maka KPK harusnya juga belajar untuk mau transparan, mau terbuka. Saya datang ke sini jugakan transparan, terbuka,” tandasnya.

Sebagai informasi, pada sidang pemeriksaan saksi, Senin 14 Agustus 2017 kemarin, jaksa KPK memutarkan video rekaman saat Miryam S Haryani diperiksa oleh penyidik KPK. Dalam video itu, terungkap bahwa dengan santai, Miryam menceritakan kepada penyidik KPK mengenai intimidasi sejumlah anggota Komisi III DPR.

Dalam pemeriksaan itu, Miryam mengaku ditemui sejumlah anggota Komisi III DPR. Mereka adalah Desmond J Mahesa, Aziz Syamsuddin, Syarifuddin Sudding, Bambang Soesatyo, Hasrul Azwar dan Masinton Pasaribu.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Miryam juga mengaku sebulan sebelum dipanggil KPK, ia dipanggil oleh anggota Komisi III DPR. Miryam diminta untuk tidak mengakui adanya bagi-bagi uang untuk anggota DPR. Berikut beberapa kutipan kata-kata Miryam kepada penyidik KPK Novel Baswedan dan Ambarita Damanik:

“Ee..Desmond, Aziz yang ngomong (suara batuk)…(suara tidak jelas) gue panggil luh. Gue yang malu, Pak.”
“Kasus apa? Pak Giarto. ‘Lu kan mitra kerjanya’, katanya gitu. ‘Oh gitu ya Pak? Pinter yah? Oowh jangan pernah sebut partai, jangan pernah sebut orang’. Ya saya biasa saja, ‘Oh iya, oke ke ke’. Singkat cerita Pak, kalau kita kan kadang-kadang ketemu rapat.”
“Sampai diajarin Pak, ‘Nanti Miryam, ruangannya kecil, yang nyidik nanyanya bolak-balik, terus pasti ditinggal. Trus pas itu nanti ditanya bolak-balik, gitu. Pokoknya apa yang ditanya jangan ngaku salah, jangan ngaku.”

Dalam pemeriksaan itu, Novel mengatakan kepada Miryam agar tidak perlu takut jika diancam atau diintimidasi. Novel meminta Miryam melaporkan kepada KPK jika ada intimidasi lebih lanjut.

Baca Juga:  Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal

Berikut petikan kata-kata Novel di hadapan Miryam dan Ambarita Damanik yang terekam dalam video:

“Lha ini yang kemudian menjadi menarik untuk kita cari tahu (Novel kepada Ambarita). Yang jelas, tadi saya sampaikan kepada Bu Yani bahwa Ibu enggak usah takut, enggak usah khawatir, saya katakan begitu.”
“Dan kami pada posisi ee..terima kasih sama Ibu, dan kalau ada info lebih jauh lagi, jangan ragu untuk beri tahu kita.”

Reporter: Restu Fadilah
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 32