Peristiwa

SAKTI Kirimkan Surat Terbuka Untuk Jokowi

NUSANTATANEWS.CO, Jakarta – Selain melakukan aksi teatrikal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pemuda pemudi antikorupsi yang tergabung dalam Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) akan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penuntasan kasus teror terhadap Novel Baswedan. Berikut isi lengkap surat tersebut:

Surat Terbuka Siswa SAKTI 2017 untuk Presiden Joko Widodo?

Kepada Yang Terhormat
Bapak Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia

Assalamualaikum Wr.Wb
Bagaimanakah kabar Bapak? Kami berdoa semoga Bapak senantiasa dilindungi Tuhan Yang Maha Esa dan dibeeikan kekuatan untuk memimpin Indonesia. Kami meyakini bahwa Bapak presiden adalah orang yang dapat ai percayai. Sosok pemimpin yang ingin memberikan kesejahteraan, keamanan dan keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Negara yang besar adalah ketika pemerintah selalu hadir bersama rakyatnya. Kami harap Bapak tak pernah lelah,  lengah,  dan gentar berjuang bersama kami untuk menegakkan keadilan dan menghadirkan kedamaian di negeri ini.

Kami adalah generasi muda Indonesia dari berbagai provinsi yang menyadari bahwa Bapak tak bisa kami biarkan sendiri untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka dari korupsi. Kami adalah pemuda pemudi yang tak bisa diam melihat kesewenang-wenangan tumbuh subur di negeri ini.

Bapak Presiden yang bijaksana, berbicara mengenai KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) di negeri ini sepertinya tak ada habisnya, tapi bukan berarti kita menyerah untuk melakukan perbaikan dan pembenahan di segala sektor Indonesia. Indonesia harus berhenti menjadi panggung dagelan yang disesaki orang-orang penebar senyum diplomasi dan mengenyangkan perut sendiri serta mengenyampingkan kepentingan rakyat.

Sebagai masyarakat sipil,  kami sangat prihatin melihat kondisi Bapak Navel Baswedan yang kasusnya tepat 120 hari berlalu tanpa ada titik terang.  Sebagai saudara seperjuangan,  kami tak ingin kasus Bapak Novel hilang begitu saja. Sampai saat ini kasusnya belum terungkap siapa pelaku penyerangan yang mengakibatkan kesehatan dan mata Bapak Novel mengalami kecacatan fisik. Sebenarnya itu baru kerugian yang dialami oleh Bapak Novel Baswedan, sesungguhnya ada kerugian yang lebih besar,  yakni adanya upaya pelemahan kelembagaan KPK. Bapak Presiden sebagai panglima tertinggi di Republik ini sudah sepantasnya jika Bapak memerintahkan Kepolisian agar bisa mengusut tuntas kasus tersebut. Penanganan yang cepat akan mengungkap motif kejahatan yang sebenarnya.

Bapak Joko Widodo selaku Presiden tentunya memiliki wewenang yang besar oleh karena itu,  kami sangat berharap bahwa Bapak bisa memberi mandat untuk membentuk “Tim Gabungan Pencari Fakta. Nantinya TGPF ini akan turut serta bersama kepolisian melakukan penyelidikan atas kasus teror yang hampir melenyapkan mata sebelah kiri Bapak Novel Baswedan.

Pemberantasan korupsi adalah bagian dari Nawa Cita Bapak. Kami yakin Bapak akan betul-betul Cita berkomitmen untuk menangkap para koruptor yang terus menggerogoti negeri ini.  Semangat Nawa yang didengung oleh Bapak Jokowi tentunya harus dibarengi pula oleh keberanian untuk berkata “tidak pada korupsi”. Dengan kegigihan, komitmen dan partisipasi segala lapisan masyarakat saya yakin kejahatan korupsi dapat diberantas.

120 hari kami menanti, 120 hari kami menunggu. Menanti langkah tegas dari seorang Presiden untuk memberikan keadilan bagi saudara kami, Bapak Novel Baswedan. Ungkaplah kasus ini hingga tuntas dan jangan biarkan ada Novel Novel lainnya yang menjadi korban suatu kejahatan keji korupsi.

Jangan takut Pak! Kami akan selalu berada di belakang Bapak untuk bersama-sama mengungkap teror busuk tersebut.

Bapak Novel sudah kehilangan satu biji matanya, tapi kami dan ribuan mata rakyat Indonesia akan menggantikannya.

Indonesia, 09 Agustus 2017
Pemuda-pemudi Antikorupsi Indonesia Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) 2017.

Pewarta: Restu Fadilah
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 44