Ekonomi

Rumah Amanat Rakyat: Masih Adakah Uang Negara untuk Gaji PNS Oktober 2017?

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rumah Amanat Rakyat: Masih Adakah Uang Negara untuk Gaji PNS Oktober 2017? Sudah 72 Tahun sudah usia bangsa ini, sudah cukup matang dan cukup tua jika dibandingkan dengan usia seorang manusia. Beranak cucu dan mungkin mendekati ajal. Tapi Bangsa ini tidak boleh dibiarkan mendekati ajal hanya karena diurus oleh Rejim Sesat Pikir.

Hal itu disampaikan Direktur Rumah Amanat Rakyat, Ferdinand Hutahaean sebagai bentuk refleksi atau evaluasi di akhir bulan Jula 2017 menuju “Bulan Kemerdekaan” Indonesia yakni Bulan Agustus 2017.

“Ini Indonesia, Bangsa besar yang dimerdekakan dengan darah dan nyawa oleh para pahlawan, oleh rakyat Indonesia yang tak tercatat sebagai pahlawan meski mereka dengan suka rela mengangkat bambu rincing untuk melawan penindasan dari penjajah yang merampas kebebasan dan kedaulatan wilayah Indonesia,” kata Ferdinand, Senin, 31 Juli 2017.

Namun sungguh sangat disayangkan, lanjutnya, justru Patung Pahlawan Cina yang berdiri megah seperti patung Po An Tui yang justru menurut keterangan beberap sejarah adalah Penghianat bagi Indonesia berdiri dan diresmikan Mendagri Tjahjo Kumolo di Taman Mini Indonesai Indah, atau Patung Jendral Cina di Tuban yang besarnya melebihi patung Jenderal Soedirman.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

“Jelas bagi saya ini adalah akibat Sesat Pikir rejim Jokowi,” ujar penggerak Bela Tanah Air Itu.

Sesat pikir ini, kata Ferdinand, tak cukup hanya sebatas pembangunan patung tersebut, namun juga Sesat Pikir terhadap dibolehkannya Buruh atau tenaga Kerja Cina menyerbu Indonesia ditengah tingkat angka pengangguran yang tinggi dan sulitnya lapangan kerja yang terbuka, hingga pada akhirnya banyak Sarjana kita yang berakhir di atas sepeda motor menjadi Tukang Ojek.

“Sesat Pikir itu ternyata semakin akut di usia pemerintahan yang semakin tua. Indikatornya apa? Mudah, Bangsa ini semakin hari semakin terpuruk. Kepercayaan internasional merosot, ekonomi terpuruk, rakyat dipajaki, subsidi dicabuti, program mulai mangkrak, bahkan parahnya uang milik Jamaah Haji pun mau diutak atik ke infrastruktur demi penyelamatan citra dari karma Proyek Mangkrak,” ungkarpnya.

“Saya teringat bagaimana pak Jokowi gagah dengan kalimat-kalimat Mangkrak terhadap proyek masa lalu, yang hanya kecil. Contoh Proyek Listrik, ada 34 Proyek mangkrak dengan total daya Cuma 628 MW, itu kecil sekali dibanding program kelistrikan SBY. Tidak sampai 5% tapi didengungkan Cuma besar di kata mangkrak,” imbuhnya.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

Akhirnya, sambung Ferdinand, sekarang Jokowi dihantui karma kata mangkrak, karena programmnya menuju mangkrak, bahkan negara juga terancam mangkrak.

“Pertanyaannya, masih tersediakah uang negara untuk bayar Gaji PNS Oktober nanti? Kalau tersedia, kita turut bersyukur,” ujar Ferdinand.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 15