Traveling

Resahkan Wisatawan, Dinas Disparekraf NTT Gelar Lomba Tangkap Buaya

Buaya liar di NTT resahkan wisatawan/Foto via Romeo Gacad (AFP/File)
Resahkan wisatawan buaya liar di Kupang, NTT/Foto via Romeo Gacad (AFP/File)

NUSANTARANEWS.CO – Resahkan Wisatawan, Dinas Disparekraf NTT gelar “Lomba Tangkap Buaya”. Keberadaan buaya liar di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meresahkan warga dan para wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Keberadaan hewan reptil pemakan manusia itu kerap dijumpai di sejumlah pantai di Kupang, bahkan beberapa waktu lalu dilaporkan seekor buaya dengan bebasnya berkeliaran di Pantai Lasiana. Kemudian keesokan harinya, seekor buaya kembali berkeliaran bebas di wilayah teluk Kupang.

Guna mengatasi satwa liar tersebut, Kepala Dinas Disparekraf NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang menggagas ide lomba menangkap buaya hidup-hidup dan diganjar hadiah sebesar Rp5 juta. “Kami telah memperingatkan pengunjung untuk berhati-hati ketika mengunjungi pantai tapi itu tidak cukup, kita harus melakukan sesuatu,” kata Jelamu seperti dilansir AFP, Kupang, Jumat (5/8/2016).

Beberapa hewan ini tiga sampai empat meter (10 sampai 13 kaki), ini sangat menakutkan, kata Jelamu.

Namun, Jelamu juga mengingatkan bahwa lomba menangkap buaya ini harus dilakukan oleh orang-orang yang berpenglaman karenabuaya-buaya liar tersebut berbahaya. Buaya, di Indonesia secara teratur menyerang dan membunuh manusia. Pada April lalu, seorang turis asal Rusia dianiaya hingga tewas oleh buaya di sebuah situs menyelam yang sangat populer di timur Nusantara, Raja Ampat.

Jelamu menuturkan, peserta lomba menangkap buaya menggunakan senjata penenang dan tali. Nantinya, setelah ditangkap buaya tersebut tidak dibunuh melainkan akan dilepaskan kembali ke alam liar yang jauh dari pantai. Peserta akan bersaing dalam tim dan skema tersebut akan dimulai dalam waktu dekat, kata Jelamu.

Lebih lanjut, Jelamu mengatakan, “Sebenarnya tugas menangkap buaya ini adalah tugasnya Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam (BBKSDA), namun mengingat hingga saat ini menggangu lokasi wisata kita maka kami turun tangan untuk mengagas lomba ini.”

Ia menambahkan, bahwa pihaknya tidak ingin sejumlah daerah wisata di Kota Kupang mulai dari pantai Lasiana sampai Teluk Kupang banyak buaya yang berkeliaran. (eriec dieda/afp)

Related Posts

1 of 3,049