Mancanegara

Rencana Aksi BRICS di Tengah Krisis Ekonomi Dunia

NUSANTARANEWS.CO – Di tengah krisis ekonomi global dalam situasi batas yang penuh turbulensi, hubungan bilateral Rusia dan China semakin menguat dengan keterlibatan mereka dalam BRICS dan juga Shanghai Cooperation Organisation (SCO). Kedua negara sepakat untuk meningkatkan lagi kerjasama mereka dalam kedua organisasi tersebut.

Seperti diketahui BRICS adalah organisasi negara-negara berkembang, yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Sedangkan SCO adalah organisasi yang begerak dalam bidang kerjasama militer, politik dan juga ekonomi. Sampai saat ini SCO sudah menggelar 15 pertemuan puncak sedangkan BRICS baru memasuki pertemuan puncak ketujuh mereka.

Menteri industri BRICS pada hari Sabtu lalu telah menandatangani sebuah rencana aksi bersama untuk memperdalam kerjasama diantara mereka. Para menteri telah bersama-sama menandatangani sebuah rencana aksi untuk memperdalam kerjasama industri di antara negara-negara BRICS. Mengingat situasi ekonomi dunia yang masih krisis – para negara anggota BRICS sepakat membangun platform kerjasama industri dengan memanfaatkan teknologi baru masing-masing negara demi kepentingan bersama.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Di sela pertemuan KTT G-20 Hamburg, Jerman, pemimpin negara-negara BRICS mengadakan pertemuan informal yang dihadiri oleh  Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Presiden Brasil Michel Temer, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Para pemimpin dari lima negara tersebut telah bertukar pendapat mengenai situasi politik dan ekonomi dunia serta topik-topik yang menjadi perhatian utama G-20. Para pemimpin telah mencapai kesepahaman penting mengenai peningkatan persatuan dan pembangunan ekonomi dunia yang terbuka serta penyempurnaan pemerintahan ekonomi global dalam proses peningkatan pembangunan berkelanjutan.

Untuk pertemuan selanjutnya, Cina akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak BRICS yang dijadwalkan berlangsung pada bulan September di Xiamen. Cina mengharapkan dalam pertemuan ke-8 para pemimpin negara-negara BRICS dapat mencapai hasil positif, menginjeksi vitalitas baru kepada perkembangan kerja sama negara-negara BRICS.

Sementara Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa ia merasa senang atas kontak erat antar negara di lapisan tinggi dan di berbagai bidang, hal itu sangat penting bagi perkembangan kemitraan strategis komprehensif di masa mendatang. (Banyu)

Related Posts

1 of 4