Kesehatan

Rahasia Kumis Hewan Mendeteksi Perubahan Udara dan Arah Angin

Rahasia kumis hewan mendeteksi perubahan udara dan arah angin.
Rahasia kumis hewan mendeteksi perubahan udara dan arah angin.

NUSANTARANEWS.CO – Rahasia kumis hewan mendeteksi perubahan udara dan arah angin. Kumis dan jenggot selain dimikiki manusia juga dimiliki hewan seperti kucing, tikus, harimau dan lain-lain. Kumis dan jenggotmemiliki manfaat tersendiri baik bagi manusia maupun hewan. Bagi manusia, jika kumis dan jenggot dirawat dengan baik akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Sebuah studi dari University of Southern Queensland (2013) menemukan, bahwa lelaki yang memiliki kumis dan jenggot mendapat perlindungan sebesar 90-95 persen dari kerusakan kulit akibat paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Selain itu, mereka juga berisiko rendah terkena kanker kulit.

Menurut seorang dokter konsultan pernapasan Dr Felix Chua, di Klinik London, Harley Street, kumis dan jenggot dapat mengatasi asma dan flu. Secara teori, kumis bisa menghentikan hal-hal yang memicu asma memasuki saluran udara, tetapi kumisnya harus besar.

Kumis dan jenggot rupanya tidak hanya memberi manfaat bagi manusia, tetapi juga bagi hewan yang memilikinya. Menurut hasil penelitian baru-baru ini, kumis dan jenggot hewan dapat mendeteksi arah mata angin. Hewan yang mudah dibayangkan melakukan ini adalah kucing.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Sebagaimana disebutkan oleh ahli kucing bahwa, kumis kucing sangat sensitif. Sehingga dapat membantu kucing mendeteksi perubahan aliran udara. Kemampuan ini membantu sistem navigasi kucing dalam lingkungan yang gelap. Kucing menggunakan kumisnya seperti tambahan lengan untuk merasakan objek dalam kegelapan.

Dengan merasakan perubahan arus udara, kucing dapat menghindari menabrak suatu objek dalam kegelapan. Kemampuan untuk mendeteksi arus udara ini juga membantu kucing ketika berburu, karena kucing dapat mendeteksi gerakan cepat mangsanya.

Demikian juga menurut Yan Yu, mahasiswa PhD di Norwesthern University yang ikut menulis studi yang terbit di jurnal Science Advances bahwa, hampir semua mamalia memiliki jenggot yang tertata rapi dalam baris dan kolom  di pipi mereka. Para ilmuwan telah memperlihatkan bahwa hewan laut seperti anjing laut dapat menggunakan jenggot mereka untuk melacak arus air.

“Pada mamalia darat, jenggot sudah diketahui terlibat dalam merasakan sentuhan. Tapi tak seorang pun pernah memperhatikan apakah hewan darat juga dapat menggunakan jenggot mereka untuk merasakan arus udara,” katanya seperti dikutip antara.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Lantas Yan Yu dengan timnya menyelidiki peran jenggot pada kemampuan hewan darat untuk merasakan arah angin dengan menggunakan lima tikus betina berusia sama untuk dilatih menentukan sumber angin dari kipas angin khusus di satu meja bundar. Di sepanjang lingkar meja, lima kipas angin dipasang dalam bentuk setengah lingkaran, dan secara acak dinyalakan satu per satu untuk menghembuskan angin ke arah “pintu-awal” yang sama yang ditaruh di seberang meja.

Tikus yang satunnya harus berlari dari pintu ke arah kipas yang menghembuskan angin, dan turun ke lubang seukuran tikus tepat di depan kipas angin itu. Masing-masing lubang mengarah ke satu terowongan di bawah meja, tempat tikus tersebut mendapat penghargaan karena memilih kipas angin yang benar.

Setelah semua tikus melaksanakan tugas pada satu tingkat sekitar 60 persen benar atau lebih tinggi selama 10 hari berturut-turut, para peneliti memotong jenggot mereka dan meneliti perubahan prilaku. Akhirnya, hasil tim itu menunjukkan bahwa pemotongan jenggot mengurangi kemampuan tikus rata-rata hampir 20 persen. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,049