NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jatim tepatnya berpusat di RT/RW. 03/01, Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4/2017), sekitar pukul 07.40 WIB.
Saksi-saksi :
1. Misman, lk2, 45 thn, Kamituwo, Alamat Dkh. Tangkil Ds. Banaran Kec. Pulung Kab. Ponorogo.
2. Kateni, lk2, 54 thn, Tani, Rt/w 01/01 Dkh. Krajan Desa Banaran Kec. Pulung.
Kepala Desa Banaran, Sarnu menjelaskan pihak Pemerintah Desa Banaran sudah memeberikan peringatan ancaman longsor sejak Senin (13/3/2017) silam.
Baca: Longsor Ponorogo,17 Mayat Ditemukan Tertimbun Tanah
“Warga sebenarnya patuh terbukti tiap malam dan hujan datang pasti langsung mengungsi mencari lokasi aman, tapi takdir berkata lain pada hari ini,” ujar Sarnu.
Menurutnya, bencana datang begitu cepat dan dahsyat. “Diketahui pada saat kejadian dalam hitungan detik tanah yang sudah beberapa waktu yang lalu sudah retak, Bukit atau tebing pada ketinggian sekitar delapan ratus meter, mengalami longsor dan menimpa rumah warga dibawahnya dalam radius panjang longsor sekuat dua Kilometer,” papar Sarnu.
Sedangkan Kateni (52 th) Warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari lokasi menyatakan, bahwa sesuai anjuran Muspika dan Kepala Desa pada malam hari masyarakat sudah mengungsi.
“Namun pada pagi hari mereka kembali ke Kebun dan pada saat kejadian masyarakat sedang menengok rumah dan hewan peliharaan,” ujar Kateni.
Tragisnya lagi ada warga yang sedang Panen jahe yang kemungkinan banyak menjadi korban. “Tiba-tiba Tanah longsor bergemuruh mengeluarkan asap dan tanah mengalir menyapu rumah dibawah bukit dan disepanjang pinggiran sungai yang ada dibawahnya,” ungkapnya.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Ponorogo, Sumani, jumlah korban Jiwa ada 29 Orang. “Saat ini masih dinyatakan hilang,” terang Sumani.
Baca : 26 Orang Diprediksi Masih Tertimbun Longsor Ponorogo
Selain itu ada sekitar 32 rumah tertimbun/rusak, termasuk 2 mobil. Adapun daftar nama korban yang tertimbun longsoran dan belum bisa dievakuasi, antara Mujirah, Suyati, Purnomo, Pita, Ardan, Litkusnin, Bibit, Poniran, Prapti, Misri, Arpin, Nadi, Cikrak, Kateni, Iwan, Kateno, Jadi, Puji, Siam, Menit, Katemun, Tolu, Situn, Suyono, Maryono, Suherman, Muklas (Perangkat Desa) dan Suroso.
“Korban belum bisa di evakuasi dimungkinkan masih ada longsor susulan,” tukasnya. (MUH NURCHOLIS)
Editor: Achmad Sulaiman
