Lintas NusaPeristiwa

Public Gathering, Ajak Masyarakat Kenal Lebih Jauh Zona Madina

NUSANTARANEWS.CO – Zona Madina Dompet Dhuafa merupakan kawasan pemberdayaan umat terpadu yang dibangun di atas tanah seluas 6 Hektar lebih di wilayah Jampang, Bogor, Jawa Barat. Rancangan pengembangan Zona Madina adalah melalui konsep kawasan tumbuh dan terpadu dengan landasan tata nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Dengan tujuan sebesar-besarnya membangun pemberdayaan dalam arti luas meliputi pembangunan sosioekonomi, budaya dan pengembangan nilai religi dengan keberadaan masjid sebagai pusat dari kawasan tersebut.

Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa, Herman Budianto menyatakan, kawasan dari aktivitas pemberdayaan komunitas terpadu berbasis nilai ke-Islaman ini, telah memiliki bangunan rumah sakit bebas biaya bagi orang miskin—Rumah Sehat Terpadu, Kampung Wisata Djampang, Kampung Ternak Nusantara, Kampung Silat Jampang, Kampung Inggris Jampang (Jampang English Village), Bumi Pengembangan Insani yang di dalamnya termasuk Smart Ekselensia Indonesia, Sekolah Guru Indonesia, Makmal Pendidikan, perpustakaan, dan sarana olahraga.

“Zona Madina adalah zona pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas di kawasan terpadu,” tegasnya.

Baca Juga:  Kepala DKPP Sumenep Ajak Anak Muda Bertani: Pertanian Bukan Hanya Tradisi, Tapi Peluang Bisnis Modern

Dalam perkembanganya kawasan Zona Madina terdiri dari tiga program yaitu Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan. Seiring perkembangan waktu dan jaman kawasan Zona Madina menjadi kawasan yang berkembang dan mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, hal tersebut tidak terlepas dari peranan Dompet Dhuafa yang telah memberdayakan masyarakat Jampang dan sekitarnya.

Dalam data yang diperoleh per 15 Desember 2016 jumlah total penerima manfaat Zona Madina terdapat 684.218 baik orang maupun layanan dengan rincian dari program kesehatan berupa Rumah Sehat Terpadu (RST) telah menerima kunjungan atau layanan hingga 268.136 dalam jangka tahun 2012-2016.

Sementara dari sektor lain seperti program pendidikan berupa Beastudi Indonesia dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 12.920 orang per (2003-2016), lalu Makmal pendidikan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 109.994 orang per (2004-2016), Smart Ekselensia dengan siswa-siswa berbakatnya mempunyai jumlah penerima manfaat hingga 2.966 orang per (2004-2016).

Sementara itu Sekolah Guru Indonesia (SGI) mempunyai jumlah penerima manfaat sebanyak 125.675 orang per (2009-2016) dan untuk Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) dan Alumni dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 16.349 orang per (2014-2016) sehingga sub total penerima manfaat dari sektor program pendidikan berjumlah 267.904 orang.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Buka Workshop Peningkatan Implementasi Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitasi Instansi Pemerintah

Hal berbeda pada sektor ekonomi yang dikelola oleh Zona Madina dengan total jumlah penerima manfaat sebanyak 148.178 orang dengan rincian dari program Pertanian Sehat Indonesia (PSI) untuk penerima manfaat berjumlah 28.852 orang per (1996-2004), untuk UMK & Nelayan dengan Karya Masyarakat Mandiri (KMM) mempunyai jumlah penerima manfaat 79.920 orang per (1996-2004), untuk bidang peternakan dengan program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) mempunyai penerima manfaat berjumlah 26.490 orang per (1996-2004), sementara untuk program Zona Madina seperti Jampang English Village (JEV), Silat, dan Ekonomi memiliki jumlah penerima manfaat sebanyak 12.916 orang per (2014-2015) sehingga sub total penerima manfaat dari sektor ekonomi berjumlah 148.178 orang. (red-02)

Related Posts