Ekonomi
Presiden Meyakini, Palapa Ring Sebagai Pemutus Kesenjangan Digital di Indonesia
Published
2 years agoon

Proyek Palapa Ring/Ilustrasi: Kominfo
NUSANTARANEWS.CO – Bangsa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan ekonomi digital dalam beberapa tahun mendatang. Dimana nilai potensi ekonomi digital yang dimiliki Indonesia mencapai 130 miliar dolar AS.
Demikian keyakinan Presiden Joko Widodo yang disampaikan usai menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan badan usaha dalam Proyek Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/09/2016) seperti dikutip dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Karenanya, kini pemerintah sangat serius dalam memperbaiki kondisi yang dapat menghambat perkembangan ekonomi digital Indonesia, yakni keterbatasan akses masyarakat ke sektor digital melalui penetrasi internet. “Negara kita ini ada 17 ribu pulau. Bayangkan kalau tidak ada serat optik ini yang menjangkau semua pulau. Konektivitas itu bukan hanya tol laut. Konektivitas itu bukan hanya pelabuhan dan jalan tol,” tekas Jokowi.
Tol informasi ini, lanjut Presiden Jokowi, juga sangat diperlukan untuk jangkauan ke depan. Yang mana ketersediaan akses internet ke seluruh pelosok negeri pada akhirnya dapat mempersatukan bangsa Indonesia.
“Terbukanya akses internet pada masyarakat dan pelaku UMKM misalnya, pada akhirnya dapat menyatukan produk-produk UMKM tersebut menjadi sebuah industri nasional yang sangat besar. Inilah nanti yang mempersatukan kita,” katanya yakin.
Kemudahan yang didapatkan dari akses internet saat ini, terang Jokowi lebih lanjut, baru dapat dinikmati oleh masyarakat di kota-kota besar saja. Ke depan, Presiden berharap agar seluruh lapisan masyarakat juga dapat mendapatkan kemudahan tersebut.
“Sekarang sudah kita nikmati di kota-kota besar. Kita pesan martabak saja bisa langsung datang ke rumah. Kita pesan sate kambing di warung saja bisa ke rumah tanpa kita berjalan. Bayangkan jika itu produk petani, produk nelayan, produk di kampung, di desa, dan lain-lain,” ujarnya.
Atas dasar itulah, Presiden mendorong pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau seluruh provinsi di Indonesia melalui proyek Palapa Ring. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyepakati kerja sama dengan PT. Palapa Timur Telematika dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia untuk pembangunan Paket Timur. Adapun financial close juga telah dilakukan guna pembangunan proyek Palapa Ring Paket Tengah.
“Kenapa ini kita garap dan dorong terus? Saya sampaikan ke Pak Menko, kalau bukan sekarang tidak akan dimulai-dimulai. Harus cepat. Kalau tidak kita tertinggal jauh,” ucap Presiden.
Tidak hanya itu, Presiden pun mengingatkan jajarannya agar tidak meninggalkan dan mengabaikan peran swasta dalam pembangunan. Pihak swasta, menurut Presiden, dapat mendahului jalannya proyek pembangunan untuk dijadikan contoh oleh BUMN. “Saya sampaikan ke Menteri BUMN, swastanya silakan bergerak. Namun, BUMN juga harus ikut mengejar,” tegasnya.
Presiden Jokowi sebagai pungkasan berharap, agar proyek Palapa Ring yang nantinya dapat menghubungkan seluruh masyarakat Indonesia tersebut agar cepat diselesaikan. Presiden pun mengapresiasi telah dicapainya kesepakatan dan tanda tangan kontrak proyek Palapa Ring yang telah dilaksanakan.
“Saya hanya ingin menyampaikan, harus cepat-cepat diselesaikan. Secepat-cepatnya bisa kita gunakan demi bangsa dan rakyat Indonesia,” tandasnya. (Riskianan/Red-02)
Komentar
You may like
Pengamat: 7 Strategi BBM Tersedia Murah Supaya tak Ganti Presiden 2019
Pengamat: Presiden Jokowi Dalang di Balik Pembatalan Mutasi Pati TNI
Jokowi Kecam Pengakuan Sepihak Trump atas Jerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
Pengajar UI Nilai Marsekal Hadi Mampu Wujudkan TNI Sebagai Tentara Rakyat
Ekonom Konstitusi: Menyoal Kemandirian Ekonomi Bangsa
Terungkap! Ternyata Ini yang Dibahas Jokowi-SBY di Istana

Usai Sargsyan Undur Diri dari Perdana Menteri Karena Protes Besar, Armenia Terus Membara

Tokoh Masyarakat di Surabana Mendapat Pembinaan dari TNI dan Polri

Warga Putussibau: Penambangan Emas Penduduk Lokal Dirazia, Sedangkan Orang Asing Bebas

Ansor dan Penguatan Ekonomi Umat

Simulasi Survei Cawapres 2019, Budi Gunawan Punya Elektabilitas Cukup Tinggi

Meneropong Pilgub Jatim 2018 (XI): Pilkada Pasti Ramai

Perburuan Kelompok ISIS di Lembah Sungai Eufrat Kembali Dilancarkan

Yusril Desak MA Batalkan Seluruh Isi Perpres Tentang TKA

Situasi Indonesia Kini Hampir Mirip Zaman Penjajahan Belanda

Soal Puisi Kontroversial Sukmawati, Gus Sholah Sebut “Adzan” yang Jadi Masalah

Terbitkan Perpres No 20 Tahun 2018, Presiden Dinilai Panik

Sejumlah Negara Kerahkan Peralatan Perang ke Suriah, Termasuk Tiongkok

Wantimpres Jadi Komisaris Lippo, BPS: Ada Apa?

Wakil Ketua DPR Ungkap Elite Goblok dan Bermental Maling yang Dimaksud Prabowo

Selalu Dituduh PKI, Jokowi Sebut PCNU Solo Punya Data Lengkap Tentang Profil Dirinya

AS, Inggris dan Perancis Telah Memulai Perang Dunia Ketiga

Sukmawati Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri

Jatuhnya Ghouta Timur, Sekali Lagi Menjadi Kekalahan Telak AS di Suriah

Ahok Pamer Desain Pengembangan Makam Mbah Priok

Bercocok Tanam di Dasar Laut? Ini dia pertanian masa depan

Trotoar dan Wajah Mantan Pabrik Kina Kota Bandung Bikin Susah Move-on

Mengintip Rahasia Donald Trump Lewat Kuas Seorang Kartunis

Koramil 0804/05 Poncol Bahu Membahu Dengan Masyarakat Benahi Pelengsengan

Ini Kondisi Kapal Zahro Express yang Terbakar

Peribadatan Natal di Jember Mendapat Pengamanan Total Dari Kodim 0824 dan Polres Jember

Kirab Budaya Dinsos Jogja Berlangsung Meriah

Pengantre Tiket Final AFF Kelelahan dan Pingsan Karena Cuaca Terik Berdesakan
Terpopuler
- Ekonomi17 hours ago
Situasi Indonesia Kini Hampir Mirip Zaman Penjajahan Belanda
- Politik4 days ago
Konsep Revolusi Mental Jokowi Dinilai Lahirkan Karakter Lembek dan Cengeng
- Ekonomi2 days ago
Benarkah Pemerintah Berusaha Menyingkirkan Tenaga Kerja Lokal dari Tanah Tumpah Darahnya Sendiri?
- Ekonomi7 days ago
Cina Enggan Kendorkan Investasi di Indonesia