Politik

PPP: Sudah Seharusnya Pertemuan Prabowo-SBY Lahirkan Koalisi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – PPP, Sudah Seharusnya Pertemuan Prabowo-SBY Lahirkan Koalisi. Ketum PPP, Romahurmuziy menyebutkan bahwa pertemuan antara Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai hal yang positif.

Apalagi saat kontes Pilgub DKI lalu, dua elite politik tersebut cenderung dingin satu sama lain. “Silaturahmi itu di mana-mana pasti baik. Itu artinya ada kemajuan komunikasi antara keduanya, karena waktu Pilkada DKI, Pak SBY kan tidak mau terima 08 (Partai Gerindra), padahal beliau (Prabowo) sempat jumpa Jokowi,” ujar pria Romy itu melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (27/7/2017)

Romy mengatakan, kemungkinan terbentuknya koalisi di Pilpres 2019 sudah hal mutlak. Sebab, dalam UU Penyelenggaraan Pemilu yang baru diputus, tiap parpol memang tidak bisa mengusung capres-cawapres sendiri.

“Sudah seharusnya lahir (koalisi) dong. Kan voting RUU Pemilu kemarin sudah terlihat 39 vs 61 persen. Dari yang 39 persen semestinya melahirkan koalisi dong. Teoretis, dengan presidential threshold 20 persen, jika tinggal 39 persen hanya akan sisakan 1 penantang lagi,” ungkap Romy.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Untuk Perolehan Suara Calon Anggota DPR RI

Meski demikian, Romy mengaku tak khawatir pertemuan SBY-Prabowo itu berujung koalisi KMP jilid II dalam Pilpres 2019. Justru, dengan adanya lawan untuk Jokowi pada Pilpres 2019, masyarakat bisa mendapat pilihan.

“Demokrasi itu, intinya kontestasi. Jadi setiap pelaku demokrasi pasti siap berhadapan dengan kontestasi. Karena kontestasi itu juga baik untuk rakyat sebagai pemilih, karena diberikan alternatif-alternatif pilihan,” kata dia.

Romy menyebut partai di luar koalisi pemerintah belum sesolid parpol koalisi pemerintah. Terlebih lagi, saat ini mereka masih dalam tahap penjajakan.

“Kalau soal 2019, rasanya partai-partai di luar koalisi pemerintah masih wait and see,” ucapnya.

Namun Romi menyampaikan, sifat parpol koalisi itu masih cair. Hal itu antaran baru PPP, Golkar, dan Hanura yang resmi mengusung Jokowi ke Pilpres 2019.

“Semua masih mungkin karena yang eksplisit sudah mengusung lagi Jokowi 2019 sebagai keputusan resmi partai kan baru PPP, PG, dan Hanura,” ungkapnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Pewarta: Ricard Andika
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 23