Politik

Politisi Golkar Menilai Ada Penguasa yang Memproteksi Ahok

NUSANTARANEWS.CO – Politisi Golkar yang juga pengurus Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ahmad Doli Kurnia menilai proteksi penguasa terhadap calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin eskalatif dan merajalela. Menurutnya, Polri secara terang-terangan melindungi Ahok, pun sekarang aparat dan kelompok yang lain pun mulai dikerahkan.

“Yang menjadi sasaran serangan pun juga melebar kemana-mana. Dalam dimensi pilkada, karena elektabilitas para kompetitor Ahok semakin hari terus meningkat, maka dicari-carilah kelemahan mereka,” ujar Ahmad Doli melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Ahmad Doli mengatakan, isu pembangunan masjid dan dana hibah pun direkayasa buat Sylviana Murni. Selain itu lanjut Doli, beberapa hari terakhir contohnya giliran Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diutak-atik. Soal kekayaan Sandi dan ‘kasus dadakan’ Anies dan tiba-tiba ada yang melapor ke pihak Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Menurut dia, pada dimensi politik makro, rezim ini pun mengambil langkah politik berlebihan, dengan teori musuh lawan adalah teman kita. “Maka Antasari pun diberi grasi dan dijadikan kuda catur yang siap memakan lawan politik, terutama kelompok Cikeas, yang dalam jangka pendek juga berguna melemahkan Agus Harimurti di pilkada DKI,” kata dia.

Baca Juga:  PIJP Deklarasi Pemilu Damai, Bertajuk Sepeda HPN 2024

Ahmad Doli mengatakan, Presiden Joko Widodo sedang melanggengkan kebiasaan dendam antar rezim yang mengaburkan makna rekonsiliasi antar elit yang sejak beberapa tahun lalu dicanangkan. “Dan itu sangatlah buruk bagi tatanan politik dan demokrasi ke depan. Alih-alih tidak mengulangi sikap tidak bersahabatnya Presiden Megawati terhadap Presiden SBY, malah Jokowi mengemukakan sikap menyerang terhadap rezim sebelumnya,” ungkapnya.

Selain itu, kata Doli, dalam dimensi sosial, rezim ini sudah menjurus pada pembiasaan terjadinya pemecah belahan antar anggota masyarakat. Dukungan Polri terhadap gerakan GMBI, dibiarkannya orang-orang yang muncul memfitnah, menghujat dan memaki keyakinan, panutan, dan pemuka agama, semakin meyakinkan bahwa negara seperti tidak ada di tengah masyarakat.

Kriminalisasi ulama dan tokoh agama pun dilakukan dengan tiada keraguan dan seperti tanpa beban. Habib Rizieq, Ustadz Bachtiar Nasir, Munarman, dan entah siapa lagi berikutnya, semua dicari-cari dan dibuat-buat kelemahan dan kesalahannya. Sementara si penista agama Islam dibela, dikawal ketat, dan diberikan kesempatan terus untuk terus menyakiti umat Islam dengan ocehannya.

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

Ahmad Doli pun menilai fenomena demikian ibarat perang, penguasa saat ini sudah hampir mengeluarkan semua amunisinya, pistol, bayonet, senapan, granat, dan peluru kendali. Berbagai pasukan pun sudah diterjunkan, mulai relawan, gerilyawan, para militer, pasukan bersenjata pun sudah dihadapkan dan mulai melukai masyarakat sipil serta menghancurkan bangunan-bangunan prestasi, sejarah, dan peradaban yang sudah ada.

“Tinggal bom atom saja yang belum dikeluarkan, yang bisa meluluh lantakkan seluruh negeri termasuk dirinya sendiri. Dan itu semua hanya karena Ahok, yang entah apa prestasinya selain pembohong, tukang maki, penista agama, tukang gusur rakyat, dan tak bersih juga dari indikasi KKN,” ujarnya.

“Pertanyaannya apakah negara sebesar Indonesia ini harus dikorbankan hanya untuk seorang Ahok. Tentu bagi yang berfikir waras, tidak bisa menghindari jawaban kesimpulan bahwa ada kekuatan besar dan berbagai kekuatan lain di belakang Ahok dan rezim ini yang sedang ingin menguasai Indonesia demi kepentingan ekonomi, politik dan ideologi mereka semata,” tutur Doli. (Richard)

Related Posts

1 of 555