Politik

Politik Indonesia, Ray Rangkuti: Gali Lubang Tutup Lubang

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dunia politik di Indonesia dinilai tidak memiliki kemajuan. Hal itu disebabkan karena belum terjalinnya kultur berdemokrasi di Indonesia, khususnya di tataran partai politik dan para pekerja politik praktis.

“Yang kita lakukan selama ini hanya gali lubang tutup lubang dengan kultur yang masih hidup (saat ini),” kata Ketua Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, dalam keterangannya, di Jakarta, Sabtu (18/3/2017).

Menurut Ray, pencalonan anggota legislatif oleh partai politik harus ada ketentuan yang tegas dari parpol dalam menentukan kandidat yang akan menjadi calon anggota legislatif. Sehingga, tidak akan menghasilkan politisi yang ‘kosong’ dalam kultur demokrasi yang kosong.

“Tak ada dasar berpolitik, nggak ada suara di DPR RI, tapi sibuk di televisi,” ujarnya.

Karena itulah Raya mencontohkan, bahwa sikap anggota legislatif yang kerap mengusulkan revisi UU pemilu lah yang menunjukkan sikap di luar tatanan kultur demokrasi. “Yang ribut-ribut partai politik, publiknya biasa saja. Kultur berdemokrasi kita nggak ada. Studi banding ke mana-mana, hasilnya itu-itu saja,” kata Ray.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Disamping itu, kata dia, persoalan pemilihan umum di Indonesia hanya masalah yang terus berulang setiap tahun. Ray menilai, hal itu karena tidak adanya kultur berdemokrasi yang dibangun.

“Apabila ada masalah, yang disalahkan adalah sistemnya. Kemudian, para politisi akan mengelukan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedikit liberal,” kata Ray. (rep/rsk)

Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 5