HeadlineTerbaru

PMII: Negara Harus Perang Total Melawan Teror

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Agus Herlambang menghimbau negara harus perang total terhadap teror di Indonesia. Ia berharap negara memburu para aktor intelektual teror hingga menggalakkan pemberantasan sampai ke akar-akarnya.

“Sebagaimana perintah presiden Republik Indonesia pak Joko Widodo yang meminta agar aparat melakukan pembasmian terhadap pelaku teror hingga ke akar-akarnya,” ujar Agus kepada Nusantaranews di Jakarta, Kamis (25/5/2017).

Lebih lanjut Agus mengutuk keras aksi teror di Kampung Melayu, Rabu malam (24/5/2017). Menurutnya, aktivitas teror merupakan kejahatan yang mengancam kemanusiaan serta kehidupan berbangsa dan bernegara.

“PMII mengutuk dengan keras pelaku teror. Terorisme harusnya tidak ada tempat lagi di republik ini,” ungkapnya.

Pria yang baru saja terpilih jadi Ketum PB PMII pada Kongres ke XIX periode 2017-2018 di Palu tersebut mengatakan terorisme dewasa ini semakin mengkhawatirkan. Selain mencelakai jiwa manusia, terorisme juga merusak harmoni masyarakat yang membutuhkan keamanan dan ketertiban.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Anton Charliyan Ikut Semarakkan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Stadion GBLA Bandung

Agus menyampaikan perilaku teror telah menjadi buah beracun dari penyesatan masyarakat dengan menjadikan agama sebagai penyemangat radikalisme. Menurutnya, para ideolog terorisme mempolitisi dalil-dalil agama untuk menjangkitkan kejahatannya terhadap pelaku aksi bom bunuh diri.

“Padahal, pelaku bom bunuh diri ini sebenarnya juga korban. Mereka korban cuci otak aktor radikalisme dengan janji-janji syahid dan masuk sorga supaya para pelaku mau melakukan aksi bom bunuh diri,” paparnya.

PMII, lanjut Agus, mendukung penuh upaya pemerintah dalam hal ini kepolisian mengungkap motif teror ini.

“Dalam jangka panjang, pemerintah perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam melawan aksi terorisme khususnya organisasi kemahasiswaan termasuk PMII,” ucapnya.

Pewarta: Ahmad Hatim
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 4