EkonomiPolitik

Pertumbuhan Ekonomi Nasional, PKS: Masih Stagnan

NUSANTARANEWS.CO – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI hari ini, Rabu (14/12/16), menyelenggarakan Seminar ‘Refleksi Akhir Tahun dan Outlook Ekonomi-Bisnis 2017’ di Gedung Nusantara I DPR/MPR RI, Jakarta.

Hadir sebagai narasumber dalam seminar ini adalah Ecky Awal Mucharam (Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan), Faisal Basri (Ekonom Senior), Sandiaga S. Uno (Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia), dan Muhamad Fajrin Rasyid (CFO Bukalapak.com).

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, memberikan sambutan pengantar sekaligus secara resmi membuka acara. Menurut Jazuli, acara ini diselenggarakan dalam rangka masukan perbaikan bagi para pengambil kebijakan ekonomi agar di tahun 2017 nanti, kondisi ekonomi makin meningkat baik kuantitas angka-angka pertumbuhannya maupun yang lebih penting lagi meningkat kualitasnya.

“Fraksi PKS menghargai kerja keras pemerintah, dalam kondisi ekonomi dunia yang kurang baik masih bisa menjaga pertumbuhan di angka 5%. Meski kita juga tidak menutup mata secara kualitas mengalami penurunan dan masih jauh dari pemenuhan target pertumbuhan 7% selama lima tahun sampai 2019, seperti janji Jokowi-JK,” ungkap Jazuli.

Baca Juga:  Khofifah Effect, Warga NU dan Muhammadiyah di Jatim Dukung Prabowo-Gibran

Seperti diketahui, lanjut Jazuli, sampai dengan Triwulan III-2016, pertumbuhan ekonomi nasional baru mencapai 5,02% dengan prediksi sampai akhir tahun mencapai 5,037%, masih dibawah target pertumbuhan yang dipatok 5.2% dalam APBNP-2016.

“Hal itu menandakan bahwa pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi nasional masih stagnan, dengan kata lain pemerintah belum bekerja secara efektif dalam mengawal perekonomian nasional,” ujarnya.

Meski demikian, Jazuli mengatakan, Fraksi PKS juga tidak mau hanya berpatok pada angka-angka pertumbuhan lalu abai pada dampaknya bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, catatan tentang kualitas pertumbuhan bagi kesejahteraan rakyat dan penurunan kemiskinan sangat penting untuk dicermati dan didalami. (Deni)

Related Posts

1 of 19