Lintas Nusa

Pengasuh Pesantren Joglo Alit Klaten Surati Presiden Jokowi

NUSANTARANEWS.CO – Baru-baru ini Pengasuh Pesantren Joglo Alit Klaten Muhammad Qowim, melayangkan sebuah surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muhammad Qowim dalam suratnya menyampaikan kegundahan pada sedulur pelaksanaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) di BRI Unit Kraguman. Sejak tahun 2011 silam, pesantrennya telah mendampingi 5 kelompok ternak berbadan hukum yang diprakarsai masyarakat di sekitar pesantren sebagai pembina.

Kelima kelompok ternak tersebut adalah kelompok ternak sapi bernama “Kandang Kalimosodo” (beranggotakan 22 peternak), kelompok ternak kambing bernama “Mekarsari” (beranggotakan 23 peternak), kelompok ternak itik bernama “Konco Tani” (beranggotakan 7 peternak), kelompok ternak burung bernama “Walisongo” (beranggotakan 14 peternak), kelompok ternak perikanan bernama “Hamemayu” (beranggotakan 11 peternak).

Adapun isi keresahan sedulur-sedulur peternak bermula dari kisah sebagai berikut:

  1. Pada bulan Agustus 2016, ketua kelompok ikan “Hamemayu” (Pak Rohmadi) mengajukan KUR melalui Unit BRI Kraguman, Jogonalan. Rencananya untuk pinjaman 200 juta. Petugas mengatakan dari pinjaman pertama harus dari kecil dulu. Oleh karena itu, pada bulan tersebut Pak Rohmadi hanya dapat mendapatkan ajuaan 10 juta.
  2. Pada bulan Desember 2016, Pak Rohmadi ingin melunasi KUR yang diambil pada bulan Agustus 2016. Petugas mengatakan sebaiknya ditutup di bulan Februari 2017 saja agar dapat melanjutkan KUR dengan ajuan 200 juta.
  3. Pada bulan Februari 2017, Pak Rohmadi mendapatkan jawaban baru dan berbeda. Menurut petugas BRI hanya dapat menyetujui KUR maksimal sebesar 25 juta. Lalu, Pak Rohmadi kami dampingi untuk ke BRI Cabang Klaten. Ternyata, jawaban BRI Cabang Klaten menyatakan bisa hingga 200juta (berbeda dengan BRI Unit Kraguman) hanya saja harus pengajuan dari awal langsung ke BRI Cabang Klaten.
  4. Mendapati jawaban yang berbeda tersebut, Pak Rohmadi kembali ke BRI Unit Kraguman. Demi menjaga hubungan baik, hubungan dengan BRI Unit terus dijalankan. Pada minggu ketiga februari 2017, KUR dilunasi agar dapat melanjutkan 25 juta. Setelah disurvey kembali, pada tanggal 24 februari 2017 BRI memberi jawaban bahwa KUR hanya bisa diberikan 15 juta.
Baca Juga:  Gandeng Madani Institute Singapura, UNIDA Gontor Gelar Pengabdian Kolaborasi Internasional

Atas keluhan peternak binaan tersebut, dirinya melayangkan surak kepada Presiden Jokowi isi meliputi:

  1. KUR sepatutnya diarahkan juga untuk kelompok ternak, bukan hanya atas nama perorangan. Insya Allah, Pesantren Joglo Alit bersedia menyediakan jaminan sertifikat tanah untuk nilai yang diperlukan kelompok ternak binaan kami. Sektor peternakan rakyat memerlukan pemihakan yang nyata.
  2. KUR pada BRI Cabang Klaten sebaiknya diaudit terkait dengan jawaban yang berubah-ubah dan berbeda antara unit dengan cabang. Atas peristiwa di atas, komitmen BRI untuk mendampingi klien/nasabah menjadi layak untuk dipertanyakan.
  3. Apresiasi setinggi-tingginya patut diberikan kepada KODIM 0723 Klaten yang mendampingi kelompok-kelompok ternak binaan Pesantren Joglo Alit dan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kebon Wulangreh.

Pelaksanaan KUR sangat dinantikan para peternak. Patut disayangkan apabila pelaksana di lapangan kurang peka terhadap kebutuhan para klien/nasabah. Terima kasih atas perhatian Bapak Presiden Joko widodo. Semoga berjaya sedulur-sedulur peternak di seluruh tanah air.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 414