Lintas NusaPolitik

Pengamat: Masyarakat Kepulauan Selalu Dilupakan Oleh Cagub Jatim

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengamat, Masyarakat Kepulauan Selalu Dilupakan Oleh Cagub Jatim. Menurut catatan Puskakom Publik Universitas Trunojoyo Madura hingga saat ini terdapat 126 Kepulauan di perairan Timur Madura ditambah Pulau Mandangin dan Bawean menjadi bagian dari wilayah administratif Provinsi Jawa Timur. Jika ditotal Jumlah pemilih diwilayah ini mencapai 323.381 pemilih.

Selama ini harus diakui bahwa pembangunan masyarakat kepulauan Jawa Timur masih terkendala dan masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan wilayah daratan. Akibatnya, masyarakat kepulauan seakan menjadi anak tiri dan terabaikan dalam pembangunan Jawa Timur. Sementara jika menilik potensi sumber daya alam, khususnya migas sangat besar.

“Sungguh paradogs, masyarakat kepulauan yang memiliki sumber daya alam, khususnya migas yang menjadi salah satu sumber utama pemasukan pembangunan Jawa Timur, tetapi kondisi pembangunan masyarakat kepulauan masih minim. Mereka masih menghadapi banyak kendala khususnya dalam persoalan akses transportasi, pendidikan, kesehatan dan juga akses informasi, padahal semua itu harusnya penting bagi masyarakat kepulauan,” ujar Surokim Abdussalam, dosen komunikasi Universitas Trunojoyo Madura,kamis(10/8).

Baca Juga:  Anton Charliyan Gelar Giat Rutin Berkah Ramadhan Kepada Para Jompo, Anak Yatim, Santri, dan Rekan Media di Priangan

Situasi ini menurut Surokim berimplikasi kepada partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah kepulauan. Surokim menambahkan seharusnya situasi ini tidak boleh terjadi. Bagaimana mungkin masyarakat yang memiliki sumber daya alam begitu besar, tetapi terlupakan dalam pembangunan. Hal ini tentu menuntut perhatian serius dari para kandidat  gubernur yang akan bertarung dalam pilkada Jatim.

“Selama ini perhatian kepada masyarakat kepulauan hanya riuh jika ada gelaran pilkada dan setelah itu masyarakat kepulauan telantar kembali bak anak tiri, tanpa perhatian” ungkap Surokim  yang juga peneliti Surabaya Survey Center ini.

Pilkada selama ini hanya menjadi  ajang janji dan iming iming para kandidat. Dibutuhkan keseriusan dan pemihakan kepada masyarakat kepulauan ini agar mereka memiliki ikatan psikologis dengan masyarakat daratan mengingat mereka adalah warga Jatim juga.

“Contoh kecil selain problem transportasi dan listrik, fasilitas kesehatan berupa ambulans paling banyak diminta masyarakat mengingat selama ini tingkat rujukan ke rumah sakit dari masyarakat kepulauan juga semakin banyak, sementara fasilitas ambulans minim” tambah alumnus Unair ini penuh berharap.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Masyarakat kepulauan secara administratif masuk dalam wilayah Jatim, tetapi secara kultural sebagian masyarakat di kepulauan timur  berasal dari suku Bajo, Mandar dan Bugis dari Sulawesi. Mereka mengetahui bahwa banyak ekspolrasi migas wilayah mereka, tetapi tidak berbanding lurus dengan fasilitas dan kesejahteraan yang mereka terima. Akibatnya, mereka selalu merasa menjadi warga Jatim No.2  bahkan merasa dianaktirikan.

“Sudah saatnya para kandidat yang akan running dalam pilkada Jatim memiliki pemihakan dan juga komitmen yang kuat untuk pembangunan masyarakat kepulauan. Berilah perhatian kepada mereka karena mereka adalah warga jatim yang punya hak dan kewajiban yang sama dengan warga daratan” jelas alumnus pondok pesantren Langitan ini.

Jumlah masyarakat kepulauan Jatim berdasar data Puskakom Publik Prodi Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura  jumlah warga Kepulauan yang memiliki hak pilih mencapai 323.381. Adapun rincian nya meliputi pemilih Pulau Bawean Gresik sebanyak 2 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 74.597. Pulau Mandangin Sampang  dengan jumlah pemilih sebanyak 10.876 dan Kepulauan Sumenep meliputi 9 kecamatan yakni  kecamatan di Kabupaten Sumenep yang dimaksud adalah Masalembu, Sapeken, Arjasa, Kangean, Nonggunung, Gayam, Gili Genting, Raas dan Talango dengan jumlah pemilih sebanyak 237.908. Kendati hanya 1,1% tetapi mereka selama ini mereka menjadi warga yang belum banyak mendapat keuntungan dalam banyak hal sebagai warga Jatim.

Baca Juga:  Tidur Sepanjang Hari di Bulan Ramadhan, Bolehkah?

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 3