Peristiwa

Pengalaman Gatot Nurmantyo Saat Dibantu Pasukan Hezbullah

NUSANTARANEWS.CO – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pernah terjun ke kawasan konflik Timur Tengah. Hal itu ia beberkan saat sambutan acara Justice Preventive di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Dalam pengalamannya, Gatot mengaku mendatangi dua negara sekaligus, Libanon dan Syria. Dua negara yang hingga kini terus dilanda perang sipil.

“Saya pernah ke Syria dan Libanon akhir-akhir ini. Masuk ke Syria saya secara illegal dengan dibantu Hezbullah, Libanon. Syria ini berbatasan dengan Turki, Libanon juga,” bebernya kepada audiens.

Melihat kasus Syiria, Gatot mengaku agak sedikit janggal. Pasalnya negara yang juga berbatasan dengan Israel ini, justru berkonfliknya dengan negara yang sama-sama mayoritas penduduknya muslim yakni Turki dan Libanon.

“Tetapi dengan Israel (negara dengan mayoritas warganya beragama Yahudi) tidak pernah (berkonflik),” ungkap Gatot.

Dari pengalamannya di Syria dan Libanon, Gatot menilai ada indikasi kuat mengapa kedua negara tersebut kerap konflik. Tak lain menurutnya erat kaitannya dengan organisasi ISIS.

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Ia menyimpulkan, ISIS hanya menjadikan agama sebagai tameng. Sebaliknya tujuan mereka tidak ada berkaitan dengan perjuangan keagamaan.

“Bohong kalau ISIS itu ada karena agama, atau segala macam. ISIS berlatarbelakang energi. Kemudian, teroris adalah sebagai alat legalitas. Kita lihat di Irak, kita lihat Syria juga,” ucapnya.

Gatot membenarkan ISIS telah menjadi ancaman bagi perdamaian dunia. Saat ini, kata dia, ada upaya penyebaran anggota ISIS keluar dari Syria untuk beroperasi di negara lain.

“Pimpinan ISIS menyampaikan, apabila negara tidak aman (di Syria), maka kembali ke daerah masing-masing dan lakukan khilafah di daerah masing-masing. Pada saat disampaikan ini, tidak lebih dari satu minggu kemudian dipraktekkan di Prancis dengan kendaraan menabrak dan dengan pisau menusuk pendeta,” paparnya. (Hatiem)

Related Posts

1 of 476