Terbaru

Penelitian: Wanita Berbadan Kurus Berisiko Depresi

NUSANTARANEWS.CO – Banyak orang mengakui bahwa sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah makanan. Sebab, makanan merupakan salah satu kenikmatan terbesar dalam kehidupan.

Makanan erat kaitannya dengan pertumbuhan badan secara fisik. Para ilmuan menemukan hubungan antara kurus dan depresi. Depresi sering terjadi pada pria dan wanita yang berbadan gemuk, sehingga membuat mereka rentan mengalami perasaan tertekan saat berhubungan dengan orang kurus.

Penelitian dilakukan Seoul National University of Medicine belum menemukan kesimpulan apakah kurus menjadi salah satu penyebab atau gejala depresi. Justru, setelah menganalisis data dari 183 penelitian, ditarik sebuah kesimpulan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko depresi.

Namun, bukan wanita pria yang cenderung berpotensi mengalami depresi akibat kelebihan berat badan.

“Tampaknya cita rasa kurus saat ini mempengaruhi wanita lebih banyak daripada rekan pria mereka dan menyebabkan tekanan psikologis pada wanita, yang pada gilirannya dapat menyebabkan depresi. Sebaliknya, pria yang kelebihan berat badan menunjukkan penurunan depresi secara signifikan,” kata para periset.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Para peneliti menunjukkan fakta penelitian sebelumnya yang mengatakan pria lebih cenderung memiliki disposisi sebagai jolly fat daripada wanita. Hal ini karena masih adanya tekanan lebih pada wanita daripada pria kurus.

“Dalam praktik klinis, penyedia layanan kesehatan harus memperhatikan kesehatan mental orang yang kurus. Demikian juga, wanita yang memiliki populasi kelebihan berat badan dan obesitas juga harus dipantau untuk kemungkinan depresi,” kata para ahli.

Dr Agnes Ayton dari Royal College of Sychiatrists menegaskan bahwa nutrisi optimal pada dasarnya penting untuk kesehatan fisik dan mental. “Kekurangan berat badan dan obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi,” ujanya.

“Ini adalah temuan penting, karena orang dengan gangguan makan sering berasumsi bahwa menurunkan berat badan akan meningkatkan kebahagiaan mereka. Studi ini menunjukkan bahwa yang benar adalah sebaliknya, kekurangan gizi memiliki efek yang merugikan pada suasana hati orang. Mempertahankan berat badan yang sehat sangat penting untuk kesehatan mental,” pungkasnya.

Baca Juga:  TKD Jatim Blusukan Pasar, Warga Pogot Acungkan Dua Jari Prabowo-Gibran

Penulis: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 8