NUSANTARANEWS.CO – Pembantu Infal Mulai Diminati Pemudik. Bulan Ramadhan identik dengan kata mudik. Lalu bagaimana jika pembantu di rumah anda juga ikut mudik? Tentu anda tidak ingin pekerjaan rumah anda terbengkalai, bukan?
Anda tak perlu cemas. Karena beberapa lembaga penyalur tenaga kerja sudah mulai mempersiapkan tenaga khusus untuk persiapan jika pembantu di rumah anda mudik saat lebaran Idul Fitri. Salah satunya LPK Pancaran Kasih yang berada di Jatiasih, Bekasi. Untuk menggunakan jasa pembantu infal, anda cukup membayar biaya administrasi Rp 600.000 dan gaji sebesar 50 persen.
“Jadi gaji dibayar dimuka 50 persen, sisanya selesai kontrak,” ujar Administrasi LPK Pancaran Kasih, Irmaini kepada nusantaranews.co di Bekasi Sabtu (4/6/2016).
Menurut Irma, penggunaan pembantu infal minimal 10 hari. Sedangkan untuk gajinya dibedakan berdasarkan pengalaman dan non-pengalaman. Gaji paling mahal adalah pembantu yang sudah berpengalaman dan bertugas untuk mengurusi lansia sakit dan bayi, yakni Rp 300.000 per hari. Sementara, untuk mengurusi anak dewasa Rp 200.000-Rp 250.000. “Kalau masih pemula Rp 180.000 perhari,” kata Irma.
Ditambahkan Irma, gaji pembantu infal lebih mahal dibanding untuk keseharian. Kalau di luar Ramadhan, LPK Pancaran Kasih mematok gaji pembantunya antara Rp 100.000-150.000 per hari atau Rp 1,8 juta ditambah uang cuti Rp 250.000. Mayoritas pembantu di LPK Pancaran Kasih berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Kalau mau pakai di luar lebaran, biaya administrasi Rp 400.000 dan kontrak minimal 1 tahun, 3 kali garansi (ganti pembantu),” tambahnya.
Menurut Irma, bisnis pembantu cukup menjanjikan. Pasalnya, warga Ibu Kota makin banyak yang sibuk dengan urusan pekerjaan sementara urusan rumah tangga tidak ada yang mengurusnya. “Dan untuk kondisi sekarang, masyarakat kelas menengah ke bawah cari pekerjaan juga susah, jadi di sini coba membantu memeberi lowongan kerja,” katanya.
Tak hanya itu, Irma juga berbagi tips agar tidak kecewa saat mencari pembantu. Pertama, harus jelas lembaga penyalurnya apakah resmi atau tidak. Kemudian, konsumen wajib hukumnya mewawancarai terlebih dahulu calon pembantunya mengenai pengalaman kerja sebelumnya. “Jadi jangan asal orang pakai, karena kan berkaitan dengan keamanan juga,” tutp Irma. (Amd)
