Berita UtamaOpini

Pelaksanaan Diversifikasi Pangan Harus Dilakukan Serentak

NUSANTARANEWS.CO – Konsumsi beras Indonesia menduduki peringkat satu dunia. Konsumsi beras masyarakat Indonesia tahun 2015 mencapai 124,89 kilogram per kapita. Tingginya konsumsi beras mengakibatkan permintaan beras di dalam negeri melonjak dan tidak seimbang dengan ketersediaan. Kebijakan impor pun kemudian dipilih pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri dan menekan harga agar tetap terjangkau konsumen.

Selain itu, keanekaragaman pangan sebagai jalan keluar yang saat ini dianggap paling baik untuk memecahkan masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Pelaksanaan diversifikasi pangan harus dilakukan secara serentak. Diversifikasi pangan saat ini adalah kunci keberhasilan dalam mempertahankan ketahanan pangan.

Pencapaian swasembada pangan bukan hal mudah, apalagi dengan target waktu yang hanya tiga tahun. Saat ini, setiap tahun, penduduk Indonesia bertambah 1,4 persen. Sementara pertambahan produksi pangan umumnya di bawah tingkat tersebut. Oleh karena itu, konsistensi upaya dan alokasi belanja yang berpihak pada pembangunan pertanian menjadi kata kunci. Tanpa hal itu, kemandirian pangan dalam dua tahun ke depan bisa jadi hanya berita.

Baca Juga:  HUT Dihadiri Gibran, SPSI Jatim Janji Sumbang 2,5 Juta Suara Prabowo Gibran

Ketahanan pangan belum dipenuhi dengan kemandirian pangan. Hal ini terbukti bahwa selama ini permasalahan kelangkaan atau kekurangan beras dalam negeri diantisipasi pemerintah dengan memperbesar stok atau mengimpor beras.

Padahal ditinjau secara global, sebenarnya Indonesia termasuk produsen beras utama. Meskipun demikian, masih saja belum mencukupi untuk memenuhi ketahanan pangan dalam negeri karena pemenuhan ketahanan pangan dilakukan dengan impor beras. Hal ini berarti kebijakan dan strategi pangan sedapat mungkin menguntungkan kedua belah pihak yaitu masyarakat sebagai konsumen dan petani sebagai produsen.

Ketahanan pangan juga dapat dilakukan melalui peningkatan mutu intensifikasi, perbaikan pascapanen, dan percepatan diversifikasi konsumsi pangan. Peningkatan produksi pangan juga dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas atau intensifikasi seperti penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, dan efisiensi pemanfaatan air.

Diversifikasi konsumsi pangan terkait dengan upaya mengubah selera dan kebiasaan makan. Dengan mengonsumsi pangan yang lebih beragam, bergizi, dan dengan kandungan nutrisi yang berimbang, maka kualitas kesehatan akan semakin baik. Berbagai masalah dan tantangan tersebut, apabila tidak segera dipecahkan secara tepat dan terencana bisa berubah menjadi ancaman krisis pangan di masa depan. (Andika)

Related Posts

1 of 24