NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Darmadi Durianto, mengungkapkan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua, yang menyebut perancang kriminalisasi kasus Antasari Azhar merupakan orang dekat Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, adalah tuduhan yang sangat keji.
“Tuduhan keji dan tidak berdasar,” ungkapnya kepada Nusantaranews saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (18/3/2017).
Agar tidak menjadi fitnah, Darmadi mendesak Abdullah Hehamahua untuk membuktikan apa yang sudah dilontarkannya ke publik jika memang apa yang disampaikannya mengandung kebenaran.
“Kalau ada (tuduhan Abdullah) silahkan dibuktikan, jangan menyebar benih-benih kebencian kemana-mana,” kata Darmadi yang juga menjabat Pengurus Megawati Institute.
Simak: PDIP: Dakwaan Korupsi e-KTP Memiliki Daya Rusak Terhadap Citra DPR
Akan tetapi, Darmadi mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya belum akan melakukan tindakan apapun terhadap pernyataan Abdullah tersebut. PDI Perjuangan akan menunggu apa yang akan dilakukan oleh Abdullah Hehamahua selanjutnya.
“Kan orang dekat, dan dia (Abdullah) tidak berani sebut nama. Kan tuduhannya juga belum jelas,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Di sisi lain, Darmadi menduga, pernyataan yang disampaikan oleh Abdullah Hehamahua tersebut memiliki aroma politis yang sangat kental. Mengingat, pasangan calon (paslon) yang didukung PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, masuk ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
“Unsur politis tinggi. Kan selama ini beliau (Abdullah) selalu berseberangan juga (dengan Antasari Azhar), selalu berseberangan dengan PDI Perjuangan juga,” ungkapnya.
Sekadar informasi, sebelumnya beredar luas sebuah tulisan yang mencantumkan nama Mantan Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua. Melalui pernyataan tertulisnya itu, Abdullah menyampaikan bahwa perancang krimininalisasi kasus Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, adalah orang dekat Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan itu disampaikan oleh Abdullah untuk menjawab pertanyaan banyak orang tentang kasus Antasari, dan ditulis hanya untuk kalangan terbatas. Hingga akhirnya, tulisannya itu pun beredar luas di publik.
Namun, hingga saat ini, Abdullah Hehamahua pun belum menyebut nama siapa orang yang dimaksudnya itu. Bahkan, kabar dari Abdullah sendiri pun bagai lenyap ditelan bumi. (DM)
