Ekonomi

Panik Harga Pangan, 5 Menteri Akhirnya Koalisi Bentuk Tim Stabilisasi

Ilustrasi
Ilustrasi

NUSANTARANEWS.COMenteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga, Mendag Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman serta Menteri BUMN Rini Soemarno membentuk tim stabilisasi harga pangan. Tim lintas kementerian ini disepakati melalui rapat koordinasi di Gedung Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (10/6/2016).

“Kami bersama-sama Mendag, Menteri Perindustrian, Menkop bersama pejabat eselon satu dan dua, sehingga nanti tim ini terbentuk lengkap dan tim ini berjalan terus menurus. Tujunnnya untuk memotong rantai pasok,” kata Mentan Amran Sulaiman, berdasarkan keterangan pers yang diterima nusantaranews.co di Jakarta, Jumat, (10/6/2016).

Adanya tim ini diharapkan mampu membuat kosumen tersenyum, petani diuntungkan harga dan pengusaha juga untung. Selain itu, tim ini juga tampil optimis untuk mengatasi persoalan yang sudah menahun.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan untuk mengamankan pasokan, stabilisasi harga dan pengembangan rantai pasok yang efisien perlu sinergitas antar kementerian dan lembaga. Kementan akan bertanggungjawab dalam penyediaan pasokan pangan melalui peningkatan produksi dan peningkatan kapasitas petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Sedangkan Kementerian BUMN melakukan pembinaan BUMN untuk meningkatkan stok dan operasi pasar.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

“Kementerian Perindustrian akan bertanggungjawab dalam pengembangan industri pangan primer dan olahan komoditas pangan serta koordinasi pelaku industri,” kata dia.

Sedangkan Kemendag mengatur distribusi pangan, mengendalikan harga dan rantai pasok pasar serta koordinasi dengan pelaku pasar untuk menjamin stabilitas harga dan Kemenkop UKM akan bertanggungjawab pengembangan kelembagaan koperasi.

“Jadi ini tidak bisa satu menteri saja tapi ini tanggungjawab bersama, kami sepakat harus bersinergi dan harus cair antar kementerian dari eselon satu sampai empat kita tidak boleh defensif, kalau ada kritikan kita anggap sebagai masukan yang positif, dan kita harus intropeksi, harus mengakui kelemahan kita masing-masing, tapi tidak ada saling menyalahkan masing-masing adalah tanggungjawab bersama,” ujar Lembong.

Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap tim ini bisa bekerja efektif untuk memangkas rantai pasok makanan yang terlalu panjang ini, sehingga harga di tingkat komsumen bisa lebih realistis. “Ini yang kita aka rapat lagi secara maraton sampai sore. Ini bukan saja menghadapi bulan Ramadhan tapi akan seterusnya, dan saya kira pertemuan bersama empat menteri tambah BUMN ini masalahnya tata niaga pangan bisa diatasi secara baik demi kebaikan kita semua,” harapnya.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Pragaan Daya Salurkan BLT DD Tahap Pertama untuk Tanggulangi Kemiskinan

Menkop UKM AAGN Puspayoga menambahkan perlu dibangun sistem sebuah sistem yang permanen untuk memangkas rantai pasokan pangan, sehingga dengan demikian stabilitas harga di pasaran bisa wujudkan. “Koperasi pasar yang sudah berpengalaman tinggal dimanfaatkan untuk menstabilkan harga pangan ini. Koperasi pasar siap untuk itu,” tambah Puspayoga.

Pemerintah menggelar rapat koordinasi ini sebagai tindaklanjut dari arahan Presiden Jokowi. Menjelang maupun sesudah lebaran harga pangan harus dikendalikan agar tidak membebankan masyarakat. Rakor ini fokus membahas pengamanan pasokan serta stabilisasi harga pangan, upaya jangka mengengah dan panjang dalam rangka memperpendek rantai pasok serta menyusun konsep struktur baru pasar pangan.

Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan pasar dan harga layak bagi petani, konsumen menikmati pangan murah, serta pelaku usaha dan pedagang menikmati normal profit pada tingkat wajar. Selain empat menteri, Rakor ini juga dihadiri para pejabat eselon satu dan dua kementerian terkait, Kadin, lembaga koperasi, pelaku usaha pangan, asosiasi, HKTI, KTNA, perwakilan KPK, Kejaksaan dan Polri. (ResF)

Related Posts

1 of 3,049